Aksi perampokan yang diduga dilakukan empat orang bercadar dan helm itu berlangsung di Kantor Unit Pegadaian Jalan Basuki Rahmat, Samarinda.
"Aksi perampokan itu berlangsung Senin pagi sekitar pukul 09.30 Wita di Kantor Unit Pegadaian Jalan Basuki Rahmat. Menurut keterangan karyawan yang kami mintai keterangan sebagai saksi, perampokan itu dilakukan oleh empat pelaku menggunakan senjata api mirip jenis FN," ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Samarinda, Komisaris Feby DP Hutagalung, Senin siang.
Para pelaku kata Feby DP Hutagung berhasil membawa kabur sejumlah perhiasan milik nasabah yang disimpan di brankas setelah menyekap satpam dan seorang karyawan.
"Saksi mengaku dilakban dan diikat menggunakan tali sepatu. Pelaku kemudian mengancam karyawan Kantor Pegadaian dengan senjata api dan meminta membuka brankas lalu mengambil semua perhiasan," kata Feby DP Hutagalung.
Polisi menduga lanjut dia, aksi perampokan tersebut terencana dan pelaku terbilang cukup profesional sebab berhasil membuka dan membawa kabur hard drive CCTV di Kantor Pegadaian tersebut.
"Dari hasil olah tempat kejadian perkara kami menyita lakban dan tali sepatu yang diduga sudah dipersiapkan para pelaku sebelum beraksi," katanya.
"Aksi ini diduga sudah direncanakan secara matang sebab mereka (perampok) membawa kabur hard disk CCTV dan inilah yang sedikit menyulitkan kami dalam melakukan penyelidikan," ungkap Feby DP Hutagalung.
Namun, polisi lanjut dia belum bisa memastikan apakah senjata yang digunakan keempat perampok tersebut senjata api organik atau `air softgun`.
"Kami belum bisa memastikan sebab senjata itu belum digunakan dan hanya dipakai menodong. Namun, berdasarkan keterangan karyawan Kantor Pegadaian yang menjadi korban, senjata yang ditodongkan tersebut mirip senjata api jenis FN," kata Feby DP Hutagalung.
Polisi juga kata Feby DP Hutagalung belum bisa memastikan jumlah kerugian dan perhiasan yang dibawa kabur pelaku.
"Kami masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi di sekitar TKP. Jumlah kerugian dan perhiasan yang berhasil dibawa kabur pelaku juga masih diinventarisir pihak Kantor Pegadaian," kata Feby DP Hutagalung.
Sementara, Kepala Cabang Kantor Pegadaian Syariah Samarinda, Solihudin, juga mengaku belum bisa menyebutkan jumlah kerugian atas aksi perampokan yang terjadi di Kantor Unit Pegadaian tersebut.
"Hanya karyawan dan belum ada nasabah saat perampokan berlangsung. Kerugian dan jumlah perhiasan yang dibawa kabur pelaku masih kami inventarisir," ungkap Solihudin.
Berdasarkan keterangan karyawan Kantor Unit Pegadaian itu, selain membawa senjata api keempat pelaku memakai pakaian safari.
"Para pelaku beraksi menggunakan baju safari. Mereka juga sempat memukuli karyawan dan menyekap karyawan," kata Solihudin.
(*)
Pewarta: Oleh Amirullah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013