Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meyakini Pancasila yang menjadi buah kecemerlangan para pendiri bangsa adalah pedoman yang kuat bagi Indonesia untuk menghadapi berbagai ancaman penjajahan gaya baru.
Menhan mengingatkan Pancasila sebagai dasar negara dapat mempersatukan semua suku, bahasa, adat, dan daerah yang berbeda-beda.
"Juga menurut saya tanpa ada Pancasila, Republik Indonesia bisa terancam. Pancasila yang mempersatukan kita," kata Prabowo dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menhan menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara kunci dalam MNC Forum LXX di Jakarta, Selasa (30/5) malam, di mana ia menekankan bahwa ketidakpastian masih menjadi tantangan skala global.
Oleh karena itu Indonesia tidak boleh goyah dan justru harus semakin kuat terutama menghadapi berbagai ancaman penjajahan gaya baru.
"Bangsa kita begitu kaya, karena kekayaan kita, resources kita, kita jadi sasaran ratusan tahun. Jadi, dalam kondisi ini karena kekayaan kita sebenarnya selalu ingin dijajah," ujar Prabowo.
Ancaman penjajahan gaya baru tersebut, lanjut Menhan, antara lain melalui tindakan-tindakan ekonomi dan tekanan-tekanan politik yang bisa dikendalikan oleh pihak-pihak tertentu untuk membatasi ruang gerak Indonesia.
"Jadi, dalam kondisi ini karena kekayaan kita sebenarnya selalu ingin dijajah kalau sekarang penjajahan tidak seperti pakai kapal. Sekarang penjajahan ekonomi dan tekanan politik macam-macam bisa dikendalikan," ujarnya.
Oleh karena itu, Menhan menekankan pentingnya menjaga Pancasila yang mampu mempersatukan Indonesia dalam berbagai upaya memerangi ancaman penjajahan gaya baru.
Baca juga: Menhan tekankan pentingnya persatuan nasional di NKRI yang majemuk
Baca juga: Menhan serahkan sepeda motor operasional Babinsa di Sumbawa
Baca juga: Menhan resmikan 11 titik sumber mata air di Sumbawa
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023