Kegiatan Entrepreneur Development melalui konsultasi bisnis melibatkan 16 konsultan yang semuanya adalah praktisi bisnis di sektor agrobisnis, jasa dan teknologi, serta kriya
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) meluncurkan program Entrepreneur Development sebagai wadah sharing goals dengan memfasilitasi konsultasi bisnis dan pendampingan usaha bagi wirausaha muda di sektor agrobisnis, kriya, jasa, dan teknologi.
"Kementerian Koperasi dan UKM melakukan evolusi program yang awalnya berupa sharing knowledge berupa pelatihan-pelatihan menjadi sharing goals untuk pencapaian target jangka pendek wirausaha untuk scale up dan perbaikan tata kelola perusahaan," ucap Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah di Jakarta, Rabu.
Ia menuturkan saat ini sebanyak 2.300 wirausaha telah dinyatakan lolos asesmen untuk mengikuti Entrepreneur Development 2023, yang 800 orang di antaranya akan mendapatkan fasilitasi konsultasi bisnis dan 1.500 orang akan mendapatkan fasilitasi pendampingan usaha dari 32 provinsi.
Peserta Entrepreneur Development melalui konsultasi bisnis kemudian ditetapkan berdasarkan hasil asesmen, yang mana peserta mengisi hal-hal terkait eksistensi usaha, bisnis model, laporan laba rugi, rencana strategi bisnis, dan kontribusi bisnis pada Sustainable Development Goals (SDGs).
"Kegiatan Entrepreneur Development melalui konsultasi bisnis melibatkan 16 konsultan yang semuanya adalah praktisi bisnis di sektor agrobisnis, jasa dan teknologi, serta kriya," ucap Azizah.
Program tersebut juga melibatkan 20 fasilitator yang berperan sebagai value orchestrator untuk mengobservasi, memetakan, dan menghubungkan permasalahan ke konsultan maupun ekosistem yang telah terbangun.
Adapun tahapan kegiatan Entreprenuer Development melalui konsultasi bisnis meliputi pembahasan tematik dan konsultasi online, growth sprint untuk mencapai target pertumbuhan jangka pendek, offline consultation, dan networking untuk membantu akselerasi bisnis wirausaha.
Sedangkan, kegiatan Entrepreneur Development melalui pendampingan usaha akan dimulai pada pertengahan Juni 2023.
Pada sesi pemaparan, para peserta juga dibentuk kesadarannya untuk mengurangi limbah dari setiap tahapan proses usaha yang dilakukannya.
Salah satu peserta kegiatan, Siska yang memiliki usaha De Honje Home Spa, mengaku baru menyadari bahwa tahapan usaha yang dilakukannya telah menerapkan model bisnis usaha lestari yaitu dalam proses produksi scrub yang menggunakan bahan baku kulit jeruk dan ampas kopi sisa konsumsi masyarakat sekitar lokasi usahanya.
Baca juga: Pemerintah upayakan semakin banyak UMKM masuk rantai pasok industri
Baca juga: Menteri Teten ingin 1 juta wirausaha baru lahir di tahun 2024
Baca juga: Menparekraf mengajak generasi muda jadi entrepreneur
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023