Saya mengapresiasi dalam UM-PTKIN tahun ini ada calon mahasiswa non-Muslim yang mengikuti ujian

Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut pelaksanaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) terbuka bagi semua agama, tidak hanya untuk calon mahasiswa beragama Islam saja.

"Saya mengapresiasi dalam UM-PTKIN tahun ini ada calon mahasiswa non-Muslim yang mengikuti ujian," ujar Menag Yaqut saat meninjau pelaksanaan UM-PTKIN di UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Banten, Selasa.

Menag Yaqut mengatakan Ujian Masuk PTKIN dilaksanakan secara daring melalui Sistem Seleksi Elektronik (SSE) agar objektif, adil, transparan, dan inklusif.

SSE adalah aplikasi ujian yang menggunakan komputer (PC/Laptop). Melalui SSE, pelaksanaan ujian tidak lagi menggunakan kertas, baik untuk naskah soal maupun lembar jawaban.

Dengan demikian, kata dia, seluruh peserta mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengakses PTKIN tanpa memandang suku, asal daerah, maupun disabilitas.

Menag berharap pelaksanaan UM-PTKIN tahun ini akan lebih baik dan memberikan hasil yang lebih valid dari tahun sebelumnya.

Sementara itu Ketua Panitia Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru PTKIN Imam Taufiq menjelaskan dari 95.769 peserta, sebanyak 63 persen adalah peserta perempuan sisanya sebanyak 37 persen adalah laki-laki.

Baca juga: 95.769 peserta ikuti SPAN Ujian Masuk PTKIN

Dari sisi keagamaan, 98 persen beragama Islam dan dua persen non-Muslim, yang terdiri dari 12 orang beragama Kristen, dua orang beragama Hindu, dua orang beragama Buddha, satu orang beragama Katolik, dan tujuh orang penganut kepercayaan.

"Ini membuktikan bahwa UM-PTKIN bersifat inklusif dan terbuka bagi semua agama," kata dia.

Selain itu UM-PTKIN kali ini juga diikuti oleh 79 orang peserta difabel yang terdiri dari 22 orang tunadaksa, 29 orang tunagrahita, 16 orang tunanetra, 14 orang tunarungu, dan satu orang tunawicara.

"Untuk peserta difabel, panitia akan melakukan pendampingan," kata Imam.

UM-PTKIN berlangsung secara online-onsite selama tujuh hari mulai 29 hingga 31 Mei dan 5 hingga 8 Juni 2023 di 59 titik lokasi ujian.

"Setiap hari akan ada tiga sesi di setiap lokasi ujian dikalikan dengan jumlah peserta yang mendaftar di lokasi PTKIN tersebut, sehingga jumlah sesi di masing-masing titik lokasi berbeda-beda," ujarnya.

Imam mengimbau kepada para peserta untuk menggunakan kesempatan ini dengan sebaik mungkin dengan datang tepat waktu sesuai jadwal dan mengikuti semua tata tertib ujian.

Baca juga: Ujian masuk PTKIN berlangsung di 59 lokasi mulai 29 Mei 2023

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023