Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyediakan konseling dan bimbingan berhenti merokok secara gratis kepada masyarakat melalui Quitline.INA 08001776565 atau melalui nomor Whatsapp resmi yakni 082125900597.

“Klien yang ingin berhenti merokok dapat diberikan konseling dan bimbingan, serta rujukan jika sekiranya membutuhkan tindak lanjut. Layanan ini mempermudah bagi siapa saja yang ingin berhenti merokok, namun karena alasan tertentu belum bisa datang ke fasilitas kesehatan untuk konsultasi,” kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Maria Endang Sumiwi di Jakarta, Selasa.

Endang menuturkan penyediaan layanan didasari oleh adanya potensi merokok yang dapat memperburuk kesehatan seseorang, terutama pada tumbuh kembang anak-anak berdasarkan penelitian dari Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) pada 2018.

Baca juga: Berhenti merokok jadi resolusi sehat di 2023? Ini tips pakar

Temuan dari penelitian itu menunjukkan bahwa balita yang tinggal dengan orang tua perokok tumbuh 1,5 kilogram lebih kurang dari anak-anak yang tinggal dengan orang tua bukan perokok. Hal lain yang diketahui dari penelitian itu adalah 5,5 persen balita yang tinggal dengan orang tua perokok punya risiko lebih tinggi menjadi stunting.

Ia menilai rokok juga menjadi salah satu penghambat turunnya angka stunting Indonesia yang masih 21,6 persen sampai tahun 2022, sulit turun sesuai batas ketentuan yang diberikan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 20 persen.

Ia memaparkan berdasarkan salah satu data Global Adult Tobacco Survey, pengeluaran orang dewasa dalam keluarga untuk membeli rokok per bulan diperkirakan mencapai Rp382 ribu.

Endang menyarankan selain berkontribusi dalam mencegah stunting melalui bimbingan berhenti merokok, uang untuk membeli rokok tersebut dialihkan untuk memberikan anak banyak asupan protein hewani seperti telur supaya terhindar dari stunting.

“Saya berharap keluarga-keluarga Indonesia mengalihkan belanjanya dan melakukan prioritas ulang pengeluarannya bukan untuk rokok,” katanya.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu menambahkan bahwa layanan disediakan sebab konsumsi rokok dan hasil tembakau mempunyai dampak terhadap sosial ekonomi dan kesehatan.

Baca juga: Merokok sebabkan mendengkur, ini penjelasan dan cara mengatasinya

Baca juga: Dokter: Perlu ciptakan lingkungan sehat untuk berhenti merokok

Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2021 menyebutkan bahwa pengeluaran keluarga untuk konsumsi rokok tiga kali lebih banyak daripada pengeluaran untuk kebutuhan protein di keluarga, menyebabkan pengeluaran untuk belanja rokok merupakan terbesar kedua di keluarga dan tiga kali lebih tinggi daripada beli telur.

Rokok jadi persentase pengeluaran keluarga terbesar kedua sebanyak 11,9 persen, baik di perkotaan maupun di pedesaan dibandingkan untuk keluarga yang mengonsumsi makanan bergizi seperti telur, daging, dan ayam.

Bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi untuk berhenti merokok, bisa menghubungi layanan Kemenkes melalui Facebook Messenger @p2ptmkemenkesRI, Telegram pada tautan https://t.me/quitina_bot ataupun website resmi Kemenkes https://p2ptm.kemkes.go.id/. Semua layanan dapat diakses secara gratis.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023