Gelsenkirchen (ANTARA News) - Pemain sepak bola Amerika Serikat (AS) tidak dihargai di Eropa karena cap yang selama ini melekat yaitu AS tidak memiliki andil besar pada olahraga yang paling populer di dunia itu, seperti yang diungkapkan kiper Kasey Keller. Klub di liga utama Inggris, Spanyol dan Jerman kurang memberi kesempatan kepada pemain AS. "Mereka lebih menghargai pemain dari Brazil atau dari negara di benua Eropa lain, hanya karena passport mereka," kata Keller. "Pemain dari Belanda atau Brazil mendapat lebih banyak kemudahan," kata Keller menjelang pertandingan pembuka antara AS melawan Republik Ceko di Gelsenkirchen, Senin. "Dan jika pemain Brazil gagal, setiap orang akan berpikir setidaknya ia berasal dari Brazil." Keller yang juga pernah memperkuat Borussia Moenchengladbach di Bundesliga itu telah menghabiskan waktunya selama 12 tahun di tiga Liga Eropa, bersama Tottenham, Millwall dan Leicester City di Inggris dan juga Rayo Vallecano di Liga Spanyol. Pemain dari Lacey, Washington yang kini berusia 36 tahun itu mengatakan, jika seorang pemain yang berasal dari salah satu negara raksasa sepakbola mendapat kesempatan lebih banyak meski ia tampil buruk pada sebuah klub. "Lihat saja, ada beberapa pemain dari negara-negara tertentu yang memperoleh kesempatan meski sebelumnya sempat diragukan," kata Kasey yang tinggal di kastil Jerman bersama keluarganya. "Contohnya adalah Giovanni van Bronckhorst." Kasey mengatakan, bek Belanda itu hanyalah "contoh klasik" dari seorang yang memiliki paspor Eropa. Ia mengatakan, van Bronckhorst pindah dari Glasgow Rangers ke Arsenal namun gagal tampil cemerlang. Ia kemudian dipinjamkan ke Barcelona dan tampil sebagai pemain utama. "Jika seorang pemain Amerika tampil buruk di Arsenal maka pemain itu akan terdampar di New Jersey Metrostars atau Red Bull New York seperti yang lebih dikenal sekarang," kata Keller. Keller mengaku tidak gembira gembira dengan perkembangan kualitas pemain AS, selain itu "Major Soccer League" belum sepenuhnya menyadari atau menghargai pentingnya seorang pemain tampil di Eropa. Ia pun merujuk sang pelatih Bruce Arena. Arena adalah pelatih terbaik Amerika selama sembilan tahun dan akan memperoleh karir yang lebih cemerlang jika melatih sebuah negara Eropa lain dengan hasil yang demikian bagus. "Kami telah berusaha selama 14 tahun dana berhasil mengejar ketertinggalan," kata Keller dikutip Reuters.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006