Prediksi ini atas berbagai pertimbangan di antaranya, Thailand telah dan sedang terus menggalakkan program yang gencar untuk menciptakan wirausahawan baru di negara itu,"
Jakarta (ANTARA News) - Produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) asal Thailand diprediksi bakal membanjiri pasar ASEAN mulai tahun 2015, saat diimplementasikannya Pasar Regional ASEAN 2015.
"Prediksi ini atas berbagai pertimbangan di antaranya, Thailand telah dan sedang terus menggalakkan program yang gencar untuk menciptakan wirausahawan baru di negara itu," kata Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Kementerian Koperasi dan UKM, I Wayan Dipta, di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan, Thailand bahkan mendirikan sebuah lembaga pengkatalis lahirnya wirausahawan baru yakni Inkubator Bisnis dan Teknologi (IBT) pada 2005.
IBT itu langsung didukung sepenuhnya oleh NSTDA (National Science and Technology Development Agency), Ministry of Science and Technology di negara itu.
"Sedangkan IBT induk dibangun di kawasan Thai Science Park," katanya.
Di kawasan itu juga telah didirikan empat pusat penelitian yakni bioteknologi, teknologi bahan baru, teknologi elektronika dan IT, serta nanoteknologi.
Kemudian IBT di berbagai perguruan tinggi didirikan pula dengan memperoleh dukungan penuh dari NSTDA.
"Dan dalam waktu tujuh tahun, Thailand telah memiliki lebih dari 120 IBT, bandingkan dengan Indonesia yang mulai sejak 1994 dan hanya memiliki 40 buah," katanya.
Thailand juga sudah merencanakan mendirikan empat Science Park baru di berbagai wilayah negaranya, termasuk dua Science Park Pertanian.
Pihaknya menganalisis melalui program itu, jika program itu berhasil maka produk UKM Thailand dapat membanjiri Pasar Regional ASEAN dalam 2015 hingga bertahun-tahun berikutnya.
"Dari sini dapat dihitung efek multiplikasi yang dicapai terhadap pendapatan pemerintah melalui pajak, devisa negara, dan penyediaan lapangan kerja," katanya.
Ia berpendapat, pada dasarnya program serupa itu sama sekali bukan merupakan kesia-siaan.
"Ini bukan juga merupakan cost center sebuah pandangan klasik oleh berbagai pihak yang sinis terhadap dana bantuan tahunan yang seyogyanya diberikan pemerintah untuk IBT yang dapat memenuhi indikator kinerja kunci," katanya.
Dengan demikian, kata Wayan, arah kebijakan pemerintah Indonesia ke depan untuk mengembangkan UKM berbasis teknologi dan inovasi melalui Inkubator Bisnis dan Teknologi dalam menghadapi Pasar Regional ASEAN 2015 harus memiliki konsep yang fokus pada penciptaan wirausahawan baru.
"Ini harus kita lakukan apabila kita masih ingin berperan di kawasan ASEAN, belum lagi bicara kawasan global," demikian I Wayan Dipta.
(H016/M019)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013