Bandung (ANTARA News) - Beberapa orang tua siswa SD yang mengaku anaknya menggemari sepakbola khawatir jam belajar putra mereka terganggu oleh pertandingan Piala Dunia 2006 di Jerman. "Anak-anak maunya belajar cepat-cepat, pas pukul 20.00 WIB mereka langsung nonton bola," kata Ny Yati (40), di Bandung, Senin. Ia tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya akibat hobi nonton itu akan berakibat merosotnya prestasi belajar anaknya. Padahal saat ini putra-putri mereka tengah menghadapi ujian akhir dan menjelang ujian semester. Hal senada juga diakui orang tua lainnya di Bandung. Bahkan tak jarang dalam tiga hari terakhir ini ajang belajar bersama yang biasa dijalani anak-anaknya diganti menjadi ajang nonton bareng Piala Dunia 2006. "Hobi nonton bola sama saja baik SMA, SMP maupun SD. Mereka kan sama-sama menghadapi ujian, saya khawatir presasi mereka terganggu," kata Heri Maryanto (45) seorang karyawan Pemkot Bandung. Untuk menghindari "demam Piala Dunia 2006" mempengaruhi turunnya prestasi belajar siswa, para pendidik (guru) di sekolah-sekolah dalam beberapa hari ini mewanti-wanti anak didik mereka untuk bisa menjaga waktu dan tidak melupakan belajar hanya karena nonton pertandingan sepak bola Piala Dunia. "Kami tetap mengingatkan anak-anak agar fokus dulu pada ujian di sekolah masing-masing, lagian Piala Dunia 2006 kan masih panjang. Ada kesempatan melihat babak utamanya seusai ujian nanti," kata Iyep Dimyati, salah seorang guru SMP di Kabupaten Bandung.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006