Dalam penyataan di blog perusahaan, Twitter menyatakan bahwa kata kunci telah dienkripsi dan sudah dipasang kembali sebagai "tindakan pencegahan" dalam proses pemberitahuan kepada pengguna yang terdampak.
"Serangan ini bukan kerja amatir, dan kami tidak yakin ini insiden terisolasi," kata Twitter seperti dikutip Reuters.
"Penyerang sangat sanggih dan kami percaya perusahaan dan organisasi yang lain baru-baru ini juga mendapat serangan serupa," katanya.
Namun media sosial yang dikenal dengan pesan 140 karakternya itu tak mengungkapkan rincian metode atau asal serangan seperti New York Times dan Wall Street Journal yang belum lama ini mengalami serangan siber skala besar.
Twitter tidak secara spesifik menghubungkan serangan dengan China dalam pernyataan di blog mereka, kontras dengan New York Times dan Wall Street Journal yang menyatakan peretas sistem mereka berasal dari China.
Juru Bicara Twitter, Jim Prosser, mengatakan, Twitter tidak bisa berspekulasi tentang asal penyerang saat investigasi masih berlangsung.
Jejaring sosial Twitter, yang sekarang punya 200 juta pengguna aktif setiap bulan, menyatakan mereka bekerja sama dengan pemerintah dan aparat penegak hukum federal untuk melacak penyerang.
(ANT)
Penerjemah: Maryati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013