London (ANTARA News) - Televisi Republik Indonesia (TVRI) tidak memliki dana untuk membeli hak siar siaran Piala Dunia yang tengah berlangsung di Jerman sejak tanggal 9 Juni hingga 9 Juli, ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Informatika Sofyan A Djalil. Hak siar untuk siaran piala dunia 2006 dilakukan tender, ujar menteri pada acara ramah -amah dengan masyarakat Indonesia di Inggris yang juga dihadiri Dutabesar Indonesia untuk Inggris dan Irlandia Marty M Natalegawa bertempat di KBRI London, Minggu malam. Dalam acara jamuan makan malam yang juga dihadiri pejabat di KBRI serta Kantor Perwakilan Indonesia di Inggris, menteri mengakui bahwa SCTV yang berhasil memenangkan tender siaran langsung sepakbola yang digelar di beberapa kota di Jerman. PT Surya Citra Televisi Indonesia (SCTV) berhasil mendapatkan hak siar kejuaraan sepakbola piala dunia (FIFA World Cup 2006). "TVRI tidak punya duit untuk ikut tender selain ada kepentingan yang lebih besar," ujar menteri yang menambahkan bahwa perusahaan televisi milik pemerintah itu akan melakukan reformulasi menjadi televisi publik. Menteri mengakui bahwa siaran sepakbola piala dunia yang diikuti oleh 32 tim sepakbola terbaik di dunia memang sangat menarik. "Saya dengar Iran kalah 3-1 lawan Meksiko," ujar Menteri yang akan melakukan lawatan ke Swedia dan Hungaria. Pada kesempatan itu menteri mengakui bahwa pemerintah akan melakukan reformasi dibidang kepemilikan TVRI yang nantinya akan mengikuti BBC menjadi perusahaan publik. "Undang-undangnya sudah ada begitupun dengan peraturan, kini tinggal pengesahan dari Presiden," ujarnya. Diakuinya saat ini perusahaan televisi di Indonesia terlalu banyak, ada sebelas perusahaan dan nantinya akan dikurangi. "Biarlah publik yang akan menentukan," ujarnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006