Bandar Lampung (ANTARA News) - Gempa berkekuatan 5,9 pada skala ritcher, Senin pukul 06.43 WIB, mengguncang wilayah Provinsi Lampung, namun tidak sampai menimbulkan kerusakan bangunan rumah pendudik maupun fasilitas umum.
Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kota Bumi, Bandar Lampung, pusat gempa berada pada kedalaman 210 kilometer di bawah permukaan laut dan guncangannya dirasakan pelan oleh warga Kota Bandar Lampung.
"Pusat gempa terjadi di Selat Sunda, sekitar 143 KM arah Tenggara Kota Bumi Lampung Utara atau 63 KM Tenggara Kota Bandar Lampung, dengan 5,57 Lintang Selatan dan 105,65 Bujur Timur," kata Kepala Stasiun BMG Kota Bumi, Chrismanto.
Dia menjelaskan, getaran gempa dirasakan di Tanjungkarang Bandar Lampung dan sekitarnya dengan kekuatan guncangan 2-3 Modified Mercicalli Intensity (MMI).
Menurut dia guncanagn gempa terjadi karena terjadi pergerakan lempeng yang sejajar.
Guncangan gempa dengan pusat di Selat Sunda itu tidak menimbulkan bahaya Tsunami.
"Masyarakat diminta untuk tidak khawatir, karena guncangan gempa seperti ini sering terjadi," ujar dia.
Sementara itu, Robi, warga Kemiling Kota Bandar Lampung, daerah yang sering mengalami getaran gempa menyatakan beberapa bulan terakhir ini di daerahnya sudah terjadi beberapa kali guncangan gempa, namun pada Sabtu pagi itu tidak begitu terasa.
Gempa itu katanya membuat sebagian warga sekitar merasa takut tertimpa musibah seperti yang terjadi di Jogyakarta dan Jawa Tengah.
"Warga sekitar sini jika malam tiba rumah dalam kondisi tidak terkunci takut tetjadi gempa," katanya.
Berkaitan dengan gempa tersebut, Kepala Biro Humas/Infokom Pemprov Lampung, Sutarja mengaku banyak menerima pertanyaan dari berbagai pihak, termasuk dari wartawan asing iatu dari Kantor berita Malaysia, BERNAMA.
"Di Lampung katanya terjadi gempa dan saya banyak mendapat pertanyaan, tapi saya sendiri tidak merasakannya bahkan kegiatan para pegawai di kantor gubernur Lampung berjalan aman-aman saja," kata Sutarja menambahkan.
Sementara, Kepala BMG Branti, Lampung Selatan, Bambang Nova Setianto mengatakan, gempa tektonik 5,9 SR terjadi Senin pagi pkl 06.43 WIB, dengan episentrum 6,8 Lintang Selatan (LS) dan 100,6 Bujur Timur (BT), 400 KM Barat Daya Krui, Lampung Barat, dengan kedalaman 143 KM di kawasan Samudera Hindia.
"Gempa tidak sampai menimbulkan kerusakan yang berbahaya," katanya.
Dua menambahkan keterangannya, sebelumnya pada Rabu (7/6) gempa tektonik berkekuatan pada 6,2 SR juga terjadi di perbatasan Provinsi Lampung-Bengkulu, dengan kedalaman 333 KM di bawah tanah. (*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006