Solo (ANTARA) - Kompetisi bisnis Hetero for Strartup (HFS) musim tiga yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berhasil menjaring sebanyak 35 wirausaha rintisan.

Asesor Hetero for Startup Imam Subchan di Solo, Senin mengatakan 35 peserta mentoring tersebut adalah peserta yang terpilih dari beberapa tahap kurasi.


"Mulai dari kurasi lebih dari 2.000 pendaftar yang tersebar di seluruh Indonesia, lalu dipilih 700 bisnis untuk bisa mengakses LMS (learning machine system)," katanya.

Ia mengatakan di dalam LMS terdapat materi pengembangan bisnis dan tugas yang harus dipenuhi oleh para peserta. Dari LMS tersebut, peserta dikurasi kembali menjadi 35 untuk lanjut ke tahap make over bersama dengan para asesor dan mentor secara daring sampai akhirnya dilakukan mentoring secara langsung.

Menurut dia, tahapan mentoring tersebut dilaksanakan selama empat hari. Pada tahapan tersebut para peserta memperoleh materi dan tantangan yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dari masing-masing bisnis peserta.

Ia mengatakan HFS musim tiga ini memiliki hal yang menarik yaitu bagaimana startup-startup yang menjadi peserta bisa memberikan dampak sosial lebih besar lagi dibandingkan dengan musim sebelumnya.


"Jika dulu startup bicara tentang revenue, sustainability, sekarang kami juga mulai berbicara mengenai dampak yang bisa dihadirkan dengan adanya startup-startup unggulan. Saya berharap Hetero for Startup Season 3 ini akan jadi langkah awal teman-teman peserta untuk memberikan dampak ke depannya," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membentuk sebuah wadah untuk membantu para wirausaha dalam melakukan akselerasi bisnis bernama HFS.

Visi tersebut sejalan dengan misi dari Sampoerna Untuk Indonesia (SUI) dalam memberdayakan wirausaha lokal untuk tumbuh dan memberikan manfaat bagi sekitarnya.

Baca juga: Usaha rintisan dukung pengembangan bisnis ramah lingkungan
Baca juga: Startup perlu paham AI walau tak memanfaatkannya sebagai inti bisnis
Baca juga: Kiat agar perusahaan rintisan dapat tangkas kembangkan bisnis

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023