Solok (ANTARA) - Para peserta taruna Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) XLIII yang sedang melaksanakan pengabdian di Kota Solok, Sumatera Barat tengah membangun suatu inovasi di bidang pertanian berupa aplikasi yang dinamakan irigasi pintar (Smart Irigation) penerapan internet of think (Lot) di bidang pertanian.

Pengasuh Taruna Latsitardanus Ariont T di Solok, Senin mengatakan aplikasi smart irigation yang dibangun timnya tersebut menggunakan dua sensor, yaitu sensor ketinggian air dan sensor kelembaban tanah.

Selain itu, data yang didapatkan dua sensor ini dapat digunakan oleh petani melalui aplikasi yang sudah bisa diunduh di playstore, yaitu aplikasi “Irpin Solok.”

Ia juga mengatakan kegiatan tersebut diikuti oleh Taruna Latsitarda XlII, penyuluh pertanian, Dinas Kominfo, Bhabinkamtibmas, Kelompok Tani Padang Rindang dan P3A Bareh Solok.

Ia berharap semoga ke depannya alat ini bisa bermanfaat untuk petani dan juga dapat dikembangkan sehingga memiliki dampak luas bagi dunia pertanian di Kota Solok khususnya, maupun Sumatera Barat pada umumnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan kegiatan tersebut bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika dan Dinas Pertanian Kota Solok.

Menurut dia keberadaan Sawah Solok yang membentang luas merupakan sebuah tantangan sekaligus potensi bagi masyarakat agraris.

Kota Solok merupakan daerah yang mempunyai komoditi unggulan di bidang pertanian, khususnya komoditas beras. Kualitas Bareh Solok (Beras Solok) merupakan varietas terbaik di Sumatera.

Berangkat dari hal itulah, peserta Latsitardanus XLIII yang saat ini sedang melaksanakan pengabdian di Kota Solok membangun suatu inovasi di bidang pertanian.

Smart Irigation merupakan penerapan internet of think (IoT) pada bidang pertanian, berupa teknologi sensor untuk pengecekan kelembaban tanah dan sensor untuk mendeteksi ketinggian air.

Dengan penerapan tersebut hasil pertanian diharapkan dapat meningkat dengan pesat.

Penggunaan aplikasi Smart Irigation di Kota Solok ini ditandai dengan serah terima perangkat sensor dari peserta Latsitardanus XLIII (Yontarlat Kijang) ke Dinas Kominfo dan Dinas Pertanian Kota Solok.

Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kota Solok, Joni Hendri berterima kasih atas inovasi yang telah dilakukan Taruna Latsitardanus XLIII.

Ia berharap dengan adanya inovasi Smart Irigation ini pengelolaan air di lahan pertanian Sawah Solok lebih maksimal.

“Dengan adanya alat ini, dapat memantau ketersediaan air maupun kelembapan tanah di area pertanian dan bisa berimplikasi positif terhadap hasil pertanian nantinya," ucap dia.

Kepala Dinas Komunikasi dan infomatika Kota Solok Heppy Dharmawan mengapresiasi atas inovasi ini.

Menurut Heppy keberadaan aplikasi Smart Irigatian ini merupakan rahmat bagi Kota Solok dalam membantu petani untuk mengetahui ketinggian air dan kelembapan lahan pertanian.

Heppy menambahkan agar sistem yang sudah dibangun ini tidak hanya stagnan di sini saja, namun ada pengembangan-pengembangan lanjutan.

“Kalau saat ini alat memantau ketinggian air dan kelembaban tanah, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama mengembangkan pondasi teknologi ini, sehingga nantinya aplikasi ini mempunyai fitur-fitur lain yang dapat memudahkan petani,” kata Heppy.

Baca juga: Balitbangtan kembangkan irigasi cerdas berbasis IoT

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023