Baturaja (ANTARA) - Perum Bulog sejak awal Maret 2023 hingga kini menyerap sebanyak 3.000 ton beras petani di wilayah Ogan Komering Ulu(OKU) Timur, Sumatera Selatan.
"Hingga saat ini penyerapan beras tingkat petani di OKU Timur, yang merupakan lumbung pangan nasional, sudah mencapai 3.000 ton," kata Kepala Bulog Kabupaten OKU, Julkhaidar Romadhon di Baturaja, Senin.
Dia mengatakan, penyerapan beras untuk memenuhi kebutuhan pangan di Sumsel tersebut dilakukan pihaknya selama panen raya yang sudah dimulai pada periode Maret hingga Juni 2023.
"Sebenarnya penyerapan beras dilakukan di OKU Raya meliputi tiga kabupaten yaitu OKU, OKU Timur, dan OKU Selatan," ujarnya.
Namun, kata dia, serapan beras terbanyak merupakan di Kabupaten OKU Timur sebagai daerah lumbung pangan nasional di Sumsel.
Ia menargetkan mampu menyerap minimal 70 persen beras di tingkat petani dari 30 ribu ton target sasaran hingga Juni 2023 khusus untuk wilayah OKU Timur tersebut.
Untuk Harga Pembelian (HP) ditingkat petani, lanjut dia, setelah pencabutan batas atas penetapan harga untuk beras di Gudang Bulog dari Badan Pangan Nasional akan disesuaikan dengan harga pemerintah atau terdapat perubahan harga untuk kualitas medium sebesar 20 persen.
Badan Pangan Nasional per 11 Maret 2023 menetapkan fleksibilitas harga gabah atau beras dalam rangka penyelenggaraan cadangan beras pemerintah yaitu Gabah Kering Panen ditingkat petani sebesar Rp5.000/kg, Gabah Kering Giling di Penggilingan Rp6.200/kg.
"Untuk harga Gabah Kering Giling di gudang Perum Bulog sebesar Rp6.300/kg, sedangkan untuk beras Rp9.950/kg," ujarnya.
Baca juga: Bapanas sebut Bulog lakukan perbaikan hadapi panen raya
Baca juga: Bulog akan serap 70 persen target penyerapan 2023 dari panen raya
Baca juga: Pengamat sarankan Bulog maksimalkan penyerapan beras saat panen raya
Baca juga: Buwas: Bulog siap serap gabah petani minimal 1,2 juta ton tahun ini
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023