Pontianak (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Barat(Kalbar) mencatat penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di daerah itu mencapai Rp896,50 miliar hingga 30 April 2023.
"KUR sebesar Rp896,50 miliar, tersalur pada 12.088 debitur," ujar Kepala Bidang PPA II, Kanwil DJPb Kalbar, Darta di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan dari angka tersebut, penyaluran KUR terbesar terdapat di Kabupaten Kubu Raya dengan total penyaluran Rp135,68 miliar dan diikuti oleh Kota Pontianak dengan penyaluran Rp117,68 miliar.
"Kabupaten Kubu Raya kini menjadi daerah yang terus mendominasi dalam penyaluran KUR. Sedangkan penyaluran KUR terendah yakni Kabupaten Melawi yakni baru mencapai Rp11,91 miliar," ucap dia.
Sementara untuk penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) di Kalbar sampai dengan 30 April 2023 dengan total penyaluran sebesar Rp14,06 miliar untuk 3.049 debitur.
"Kota Pontianak menjadi wilayah dengan jumlah debitur UMi paling banyak yaitu 624 debitur dengan total penyaluran sebesar Rp2,49 miliar dan diikuti oleh Kabupaten Sanggau sebesar Rp2,74 miliar. Sementara itu, berakhirnya bulan April 2023 belum terdapat penyaluran UMi di Kabupaten Melawi," jelas dia.
Terkait penyaluran KUR dan UMi yang dimanfaatkan UMKM, Akademisi Universitas Tanjungpura Pontianak, Muhammad Fami, SE.MM.Ak menilai selain pemanfaatan sumber pembiayaan yang ada, dalam kondisi saat ini berkolaborasi menjadi kunci majukan pelaku di Kalbar.
"Hal yang tidak kalah penting harus dilakukan UMKM agar naik kelas dan berkembang yakni diperlukan adanya kolaborasi antara pengusaha menengah atas dengan para pelaku UMKM ini," katanya.
Ia mencontoh kolaborasi seperti di gerai yang dimiliki pengusaha menengah ke atas, ada satu tempat khusus UMKM. Sehingga nantinya UMKM tersebut belajar dan praktek.
"Jadi, jika mau naik ke tempat yang bagus, maka kita perlihatkan dulu produk mereka yang berdampingan dengan produk yang sudah layak pasar. Dari situ lah mereka akan tertarik untuk menjadi lebih baik lagi," katanya.
Pewarta: Dedi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023