Metino mengatakan “profesor” merupakan gelar atau julukan dalam bahasa Portugis dan diberikan kepada orang yang ahli bela diri. Di tahun 2000, Metino membuat sebuah komunitas khusus untuk mempelajari seni bela diri brazilian jiu jitsu karena saat itu belum banyak yang mempelajarinya.
“Tahun 2004 seorang profesor dari Jepang datang ke Indonesia dan saya bergabung untuk belajar brazilian jiu jitsu,” kata Metino dalam acara “Peluncuran Erojan, Penjaga Stamina dari Bahan Alami” di Jakarta, Senin.
Baca juga: Mark Zuckerberg dapat medali emas di turnamen jiu-jitsu
Metino menjelaskan bahwa bela diri brazilian jiu jitsu berbeda dengan jiu jitsu. Untuk brazilian jiu jitsu, belum banyak ahli atau master di tingkat sabuk merah, sedangkan jiu jitsu sudah banyak memiliki ahli atau master pada bela diri ini. Hal ini karena brazilian jiu jitsu tergolong olahraga yang masih baru dan sistem kenaikan tingkat sabuk yang cenderung ketat.
Dalam dunia MMA, brazilian jiu jitsu merupakan cabang yang dinilai Metino sebagai bela diri paling mematikan. MMA merupakan seni bela diri campuran dengan menggunakan tangan kosong yang memperbolehkan berbagai teknik dan cabang olahraga, salah satunya dengan bela diri brazilian jiu jitsu.
Baca juga: Bos ONE Championship terima sabuk coklat Brazilian Jiu-Jitsu
Sejak brazilian jiu jitsu cukup banyak dilakukan dalam kompetisi kejuaraan MMA, Metino pun memilih untuk mendalami cabang bela diri ini. Sebelumnya, ia telah mempelajari berbagai jenis bela diri, seperti silat, tinju, dan lainnya. Namun, brazilian jiu jitsu yang belum banyak dipelajari serta salah satu juara dunia MMA berasal dari cabang bela diri ini membuat Metino tertarik dan menjadi ahlinya hingga saat ini.
Metino pun mengatakan MMA dan brazilian jiu jitsu dapat dipelajari oleh anak-anak, mulai dari usia 5/6 tahun. Bahkan, orang yang sudah berada di atas usia 50 tahun masih boleh melakukan olahraga ini untuk meningkatkan stamina dan kesehatan.
Baca juga: Randy peroleh sabuk biru Brazilian Jiu Jitsu di One Pride
Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023