Shanghai (ANTARA) - Pesawat penumpang besar buatan dalam negeri China, C919, menyelesaikan penerbangan komersial perdananya dari Shanghai ke Beijing pada Minggu (28/5), menandakan peresmian masuknya pesawat tersebut ke pasar penerbangan sipil.
Proyek C919 diluncurkan pada 2007. Dikembangkan oleh Commercial Aircraft Corporation of China, Ltd. (COMAC), pesawat C919 pertama meluncur dari jalur produksi di Shanghai pada November 2015.
Pesawat tersebut melakukan penerbangan perdana yang sukses pada 2017.
Pada tahun-tahun berikutnya, pesawat C919 melakukan beberapa uji terbang di sejumlah lokasi yang berbeda untuk menguji kemampuannya.
Pesawat C919 telah melalui pengujian di berbagai jenis lingkungan alami yang ekstrem termasuk suhu tinggi, kelembapan tinggi, udara dingin yang ekstrem, embusan angin, dan udara beku. Keamanan, keandalan, serta kinerja perlindungan lingkungannya juga telah dinilai secara komprehensif.
Pesawat tersebut memperoleh sertifikasi penerbangan pada September 2022, yang menunjukkan bahwa desain pesawat jet itu memenuhi standar kelayakan udara dan persyaratan lingkungan.
Pesawat itu menerima sertifikasi produksinya pada 29 November 2022, yang menjadikan model tersebut dapat memasuki produksi massal.
Pada 9 Desember 2022, pesawat C919 pertama dikirim kepada pelanggan pertamanya, yaitu China Eastern Airlines.
Setelah pengiriman tersebut, pesawat jet C919 merampungkan proses penerbangan validasi pesawat selama 100 jam, memverifikasi keandalannya secara komprehensif dengan mempertimbangkan operasi komersial.
Selain itu, pesawat C919 juga telah memperoleh 1.035 pesanan dari 32 pelanggan hingga akhir 2022, menurut Komisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Shanghai (Science and Technology Commission of Shanghai).
Keberhasilan pengembangan pesawat C919 menunjukkan bahwa China memiliki kemampuan untuk mengembangkan pesawat penumpang besar secara independen.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023