Balikpapan (ANTARA News) - Petugas Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP) Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menggelar aksi demonstrasi di pintu masuk proyek Bandara Internasional Sepinggan belum lama ini.
Mereka memprotes aktivitas kendaraan-kendaraan proyek yang telah mengotori Jalan Iswayudi Balikpapan.
"Kami kecewa karena kendaraan-kendaraan proyek bandara hanya bisa mengotori Jalan Iswayudi ini," kata seorang petugas kebersihan yang terlibat dalam demonstrasi itu.
Menurutnya, Jalan Marsma R Iswahjudi, jalan di depan bandara, sampai sekitar satu kilometer ke timur dan barat dari pintu masuk proyek tersebut memang terlihat kotor dengan banyaknya tanah liat yang terbawa ban-ban mobil proyek.
Bila turun hujan, terutama di sekitar pintu masuk, jalan aspal menjadi sangat kotor dengan lumpur kecoklatan. Bila cuaca panas, kondidi itu menimbulkan debu beterbangan.
"Itu membuat kami harus bekerja ekstra keras membersihkan jalan di sekitar ini saja," kata petugas tadi.
Dalam aksinya para petugas kebersiah itu memakirkan truk-truk sampah, dan kendaraan dinas di pintu masuk proyek untuk menghalangi kendaraan-kendaraan proyek keluar masuk.
Aksi ini membuat pekerjaan proyek terhenti sementara. Masyarakat yang melintas juga sebagian berhenti untuk melihat aksi tersebut.
Kabag Humas dan Protokol Pemkot Balikpapan Sudirman Djayaleksana, yang sebelumnya adalah Kepala DKPP, segera turun ke lokasi melihat aksi pemblokiran jalan tersebut.
Ia meminta PT Angkasapura I selaku pelaksana proyek membersihkan kendaraan sebelum keluar lokasi proyek.
Jika tidak dilakukan, kata Sudirman, manajemen proyek perluasan bandara bisa dikenai sanksi yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Tahun 2004 tentang Kebersihan Kota.
"Penyidik Sipil DKPP bisa turun ke lapangan untuk melihat kemudian menjatuhkan sanksi," tegas Sudirman Djajaleksana.
(KR-NVA/A041)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013