Perolehan laba tersebut merupakan hasil nyata dari transformasi bisnis yang dilakukan BRI selama ini,"
Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil meraup laba bersih mencapai Rp18,5 triliun pada 2012 atau meningkat 22,79 persen di banding 2011.
"Perolehan laba tersebut merupakan hasil nyata dari transformasi bisnis yang dilakukan BRI selama ini," kata Direktur Bisnis UMKM Bank BRI Djarot Kusumayakti saat konferensi pers di Kantor BRI, Jakarta, Kamis.
Transformasi yang dilakukan, lanjut Djarot, yaitu dengan memperkuat fokus pada segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan tetap mengedepankan kebijakan prudential banking dan memperluas jaringan unit kerja dan e-channel.
"Selain itu, BRI juga melakukan pengembangan e-banking termasuk produk dan layanan berbasis IT lainnya," ujar Djarot.
Hasil dari transformasi bisnis tersebut tampak dalam pertumbuhan kredit BRI yang mencapai 22,8 persen secara YoY (year on year).
"Yang menggembirakan, kualitas kredit dapat terjaga bahkan membaik, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) per Desember 2012 sebesar 1,78 persen (gross), menurun dari posisi di akhir Desember 2011 sebesar 2,3 persen," kata Djarot.
Pertumbuhan kredit mikro BRI mengalami akselerasi sejak kuartal II 2012, yang secara QoQ dalam kuartal tersebut mencapai Rp4,8 triliun dan di kuartal IV mencatat pertumbuhan QoQ tertinggi yaitu sebesar Rp5,73 triliun, lebih dari dua kali pertumbuhan di periode yang sama pada 2011 lalu.
Djarot menambahkan, pertumbuhan pinjaman tersebut juga diikuti dengan pertumbuhan jumlah nasabah yang signifikan.
"Ini berarti ekspansi kredit mikro yang dilakukan BRI mampu merambah pasar baru dan mampu menjangkau lebih banyak nasabah mikro," kata Djarot.
BRI juga berhasil memelihara kualitas kredit mikronya per akhir Desember 2012, NPL (gross) kredit mikro BRI tercatat sebesar 1,09 persen.
"Dalam lima tahun terakhir kami berhasil menjaga NPL kredit mikro di bawah dua persen," ujar Djarot.
(C005/R010)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013