Selain penyiapan upaya yang sifatnya kuratif bagi jamaah haji, kami juga fokus dalam upaya promotif dan preventif. Pastinya lebih baik mencegah daripada mengobati
Madinah (ANTARA) - Tim Promosi Kesehatan (Promkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan langkah proaktif memberikan penyuluhan kesehatan dengan mendatangi hotel jamaah dan sekitar tempat peribadatan seperti di pelataran Masjid Nabawi.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan langkah proaktif tersebut diharapkan dapat mengena agar jamaah bisa menjalankan seluruh prosesi ibadah haji secara sempurna.
“Selain penyiapan upaya yang sifatnya kuratif bagi jamaah haji, kami juga fokus dalam upaya promotif dan preventif. Pastinya lebih baik mencegah daripada mengobati," katanya.
Tim Promkes mendatangi lokasi hotel tempat jemaah haji menginap, lalu memberikan penyuluhan langsung dan konseling kepada jamaah haji mengenai menjaga kesehatan, sehingga jamaah menjadi tahu, mau, dan mampu berperilaku hidup sehat dan tetap menjaga kesehatan selama di Arab Saudi. Selain itu memberikan perlindungan spesifik kepada jamaah haji seperti pembagian masker, alas kaki, dan kurma.
Tim Promkes juga melakukan diagnosis dini seperti pengukuran tekanan darah dan cek gula darah sewaktu, serta pemberian oralit kepada jamaah haji untuk mencegah dehidrasi.
Langkah tersebut merupakan strategi pertama promosi kesehatan, deteksi dini, dan perlindungan spesifik. Promosi kesehatan dilakukan secara langsung kepada jamaah haji baik berupa penyuluhan dan konsultasi secara perorangan (konseling) dan maupun penyuluhan massal.
Strategi kedua melakukan advokasi kepada stakeholder lain dengan melakukan penyuluhan terkait pembatasan aktivitas fisik dan pembatasan ibadah, terutama kepada 50 calon haji yang termasuk golongan paling memiliki risiko tinggi (risti) kesehatan.
Baca juga: Petugas kesehatan haji gunakan bahasa daerah dalam penyuluhan
Sasaran dari penyuluhan tersebut yakni kepada ketua sektor, ketua rombongan (karom) Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Umrah (KBIHU), ketua regu (karu). Penyuluhan ini juga merupakan sarana koordinasi terkait upaya promotif dan preventif dimana melibatkan pimpinan daerah kerja dan penanggungjawab bidang kesehatan terkait.
Stakeholder ini merupakan sasaran yang penting agar terbentuk persamaan persepsi mengenai kesehatan jemaah haji, sekaligus bisa menjadi duta promosi kesehatan, yang tidak hanya fokus pada ibadah haji, namun juga menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan, yang dapat mendukung kesempurnaan ibadah haji.
Dukungan Kementerian Agama (Kemenag), kata dia, sebagai penyelenggara ibadah haji Indonesia berupa dukungan moral, kebijakan, dan sarana prasarana. Hal itu sangat penting bagi suksesnya penyelenggaraan kesehatan haji khususnya promosi kesehatan.
“Dengan promotif dan preventif yang masif, harapannya para jemaah haji tau, mau, dan mampu menjaga kesehatannya. Jika badan sehat maka ibadah pun menjadi lebih sempurna,” kata Kunta.
Pesan promosi kesehatan yang diusung oleh tim Promkes yakni bagaimana jamaah haji mengantisipasi faktor risiko kesehatan yang sering terjadi selama penyelenggaraan ibadah haji seperti akibat cuaca panas, peningkatan aktifitas fisik, peningkatan kepadatan massa, keterbatasan sarana umum seperti lift, tempat tidur, dan toilet.
Jamaah haji juga diberikan pesan kesehatan terkait penyakit yang biasanya menyerang jamaah haji hingga penyebab kematian dan bagaimana pencegahannya sesuai dengan tagline Tim Promkes tahun 2023, "Ramah Lansia Melayani dengan Hati."
Baca juga: Jamaah lansia, ini tips jika salat di Masjid Nabawi
Baca juga: Dinkes Mataram: Petugas haji beri atensi tinggi calon haji lansia
Pewarta: Nur Istibsaroh
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023