Bahwa pendidikan menjadi muara terciptanya tenaga kerja yang kompeten dan profesional

Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meminta agar budi pekerti ikut ditanamkan kepada peserta didik mengingat mereka ke depan akan menjadi pemimpin.

"Sekarang yang jadi masalah adalah adalah murid pintar dan kompeten, namun insting budi pekertinya kurang. Hal itu yang mesti menjadi salah satu fokus pendidikan kita ke depan," kata Heru saat memberikan sambutan pada Festival Pendidikan Astra 2023 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Minggu.

Ia mengatakan DKI bersama pemerintah pusat telah bersinergi untuk menyongsong usia emas pada 2045.

Terkait hal itu, jelas Budi, pemerintah sudah menyediakan fasilitas bagi peserta didik yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) mulai dari level pendidikan paling bawah seperti PAUD/TK hingga kuliah.

"Adik-adik yang di sini usia 18, nanti tahun 2045 akan pegang tampuk kepemimpinan di Indonesia," ungkapnya di hadapan 1.000 peserta didik yang hadir.

Heru juga mengapresiasi pihak Astra yang sudah berkontribusi meningkatkan taraf pendidikan nasional.

“Kami menyambut positif program Astra untuk Indonesia Cerdas yang menjadi bukti nyata bahwa sektor industri dan dunia pendidikan adalah sebuah kesatuan. Bahwa pendidikan menjadi muara terciptanya tenaga kerja yang kompeten dan profesional. Apresiasi untuk Astra atas konsistensi dan komitmennya pada dunia pendidikan, khususnya di DKI Jakarta," ujar Heru.

Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati juga menekankan pentingnya menghadirkan pembelajaran berbasis proyek khususnya bagi peserta didik kejuruan.

"Pendidikan di masa depan, peserta didik tidak hanya diberi alat atau sarana sesuai dengan jurusannya masing-masing, tetapi juga diberi konteks," ungkap dia.

Ia membenarkan Indonesia bakal menghadapi bonus demografi untuk pentingnya kiranya agar peserta didik diurus dengan baik.

"Kalau keliru ngurus, malah jadi bencana demografi," ungkapnya.

Ia juga menyebut ada dua pesan penting bagi anak SMK yakni "belajar bagaimana cara belajar (learning how to learn) dan belajar bagaimana cara berpiiir (learning how to think). Dimensi ini yang perlu dipertajam lagi."

Selain itu, kemitraan dirasa penting olehnya. Ia mengapresiasi Astra yang adakan lomba dan membantu membangun pendidikan Indonesia.

Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah juga menyampaikan sambutannya dalam kesempatan tersebut. Ia menjelaskan tentang peran aktif Astra dalam mendukung peningkatan taraf pendidikan di Indonesia.

“Pada pilar Pendidikan, Astra telah melaksanakan pembinaan dan pengembangan yang menjangkau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar dan Menengah, Perguruan Tinggi, Pendidikan Berkebutuhan Khusus hingga Pendidikan untuk Aman Berlalu Lintas yang telah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Hal ini menjadi bukti komitmen Astra dalam upaya mewujudkan pencapaian pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) utamanya pada poin empat yaitu Pendidikan Berkualitas,” ujar Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah.
Baca juga: Expo Pendidikan New South Wales pamerkan layanan edukasi di Jakarta
Baca juga: 557 sekolah negeri di Jaktim jadi posko PPDB
Baca juga: Anggota DPRD dukung Dinas Pendidikan saring penerima PIP dengan DTKS

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023