Mengacu pada pertumbuhan pesat hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan China, Elkhereiji mengatakan bahwa kedua negara telah meningkatkan hubungan mereka menjadi kemitraan strategis yang komprehensif pada 2016, dan dalam beberapa tahun terakhir, kunjungan timbal balik tingkat tinggi telah semakin mempertegas komitmen mereka untuk memperdalam hubungan.
Diplomat Arab Saudi itu mengatakan bahwa kunjungan yang dilakukan oleh Presiden China Xi Jinping ke Arab Saudi pada 2016 dan 2022 telah mempererat dan memperkuat hubungan tersebut.
Arab Saudi dan China memiliki kepentingan bersama dalam pembangunan berkelanjutan, imbuhnya.
Sejumlah rencana, perjanjian, dan nota kesepahaman telah ditandatangani terkait Visi 2030 Arab Saudi dan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) yang diusulkan China.
Perjanjian-perjanjian tersebut mencakup berbagai sektor, seperti energi hidrogen, peradilan, pendidikan bahasa Mandarin, kerja sama media, dan ekonomi digital.
Elkhereiji mengakui peran China yang berpengaruh di bidang politik dan ekonomi serta menyoroti koordinasi dan kesepakatan yang berkelanjutan dengan China dalam berbagai isu, baik di bidang bilateral maupun multilateral, yang berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Diplomat tersebut menyatakan rasa terima kasihnya atas upaya China dalam menjadi tuan rumah dan memfasilitasi pembicaraan antara Arab Saudi dan Iran, yang berperan sebagai jembatan untuk dialog dan komunikasi.
Pembicaraan tersebut, yang berlangsung pada 6-10 Maret, menghasilkan perilisan pernyataan trilateral gabungan oleh China, Arab Saudi, dan Iran.
Dirinya menyuarakan harapan untuk membuka babak baru dengan Iran berdasarkan komitmen yang kuat terhadap prinsip-prinsip dan prosedur yang telah disepakati, memupuk lingkungan dengan keamanan, stabilitas, kerja sama, dan pembangunan demi kepentingan kedua negara dan kawasan yang lebih luas.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023