Bandung (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut jenama pakaian dan perlengkapan kegiatan outdoor asal Bandung yakni Eiger bisa menjadi contoh penggunaan material ramah lingkungan bagi jenama serupa lainnya.
Menurutnya Kemenparekraf memiliki visi dan misi yang selaras dengan jenama tersebut yakni menginginkan agar produk dalam negeri berkualitas dan berkelanjutan.
"Kalau kita lihat Eiger kan jelas, misinya memberkati, menjaga lingkungan bukan hanya perusahaan yang mencari keuntungan, tapi justru memastikan keberlanjutan," kata Sandiaga di Toko Eiger Jalan Sumatera, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu malam.
Sehingga menurutnya, hal itu bisa menjadi inspirasi bagi kalangan anak muda untuk menerapkan ekosistem ramah lingkungan dalam menciptakan peluang usaha.
"Ini akan membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Total lapangan kerja yang terbangun ini mungkin sudah ribuan di bawah turunan brand Eiger," katanya.
Dalam kunjungan itu, Sandiaga meninjau sejumlah pakaian outdoor yang berbahan material daur ulang seperti kemeja, topi, tas, hingga peralatan-peralatan outdoor lainnya.
Sementara itu, General Manager Product and Sustainability Project Leader Eiger Harimula Muharam mengatakan sebanyak 14 persen dari seluruh produk yang diproduksi tahun 2022 terbuat dari material terbarukan.
Dia menjelaskan penggunaan material terbarukan itu mulai dari memaksimalkan polyester daur ulang dari limbah botol plastik, kain dari serat kayu, katun organik, hingga penggunaan bambu sebagai material yang diambil dari alam.
“Kami optimistis, sebelum mencapai tahun 2030 sudah lebih dari 20 persen produk Eiger terbuat dari bahan-bahan daur ulang. Memprioritaskan semua sumber material terbarukan," kata Harimula.
Baca juga: Kolaborasi EIGER dan Lazada bawa pengalaman belanja ramah lingkungan
Baca juga: Botol plastik dan bambu menjelma carrier oleh Eiger
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023