Untuk kertas memang bisa meningkat, namun untuk pulp sulit.

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mengharapkan industri kertas bisa menaikkan investasi hingga delapan persen pada tahun 2013 ini.

"Untuk indusri kertas, peningkatan investasi diharapkan antara enam sampai delapan persen," kata Direktur Jenderal Industri Agro, Benny Wachjudi, di Jakarta, Kamis.

Benny mengatakan, untuk industri kertas memang diharapkan meningkat, namun untuk pulp atau bubur kayu untuk pembuat kertas masih sulit untuk penambahan investasi.

"Untuk kertas memang bisa meningkat, namun untuk pulp sulit," kata Benny.

Benny menjelaskan, peningkatan investasi industri kertas didorong oleh Indonesia yang memiliki pulp cukup banyak.

"Kita punya pulp dan itu bisa mendorong peningkatan, kita juga mengekspor pulp, dan saya lihat ekspor kertas cukup bagus di tengah-tengah isu anti dumping dan lain-lain," ujar Benny.

Benny menjelaskan, untuk industri kertas akan sedikit terganggu akibat pasokan energi, namun untuk pulp tidak banyak terganggu karena pada umumnya industri tersebut memakai batu bara.

Tahun 2012 lalu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari sampai dengan September 2012, ekspor kertas Indonesia ke Jepang naik 3,68 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 441,7 juta dolar AS menjadi 457,9 juta dolar AS.

Pertumbuhan tersebut terjadi di tengah tuduhan terhadap produsen kertas nasional yang dianggap menjual dengan harga lebih rendah ke Jepang daripada harga di Indonesia (dumping).

Dari seluruh impor kertas Jepang, pangsa kertas asal Indonesia mencapai 79,1 persen, sementara China, sebesar 17,1 persen, Thailand 1,6 persen dan Taiwan 1,4 persen.

(V003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013