-The Big Apple melengkapi gerbang lain Air China di Amerika Utara dengan peningkatan armada dan perluasan kapasitas-
NEW YORK, 30 Januari 2013 (ANTARA/PRNewswire) - Para wisatawan yang bepergian ke China dan Asia dari New York mendapatkan layanan khusus pada tanggal 31 Maret 2013 saat Air China, maskapai penerbangan nasional eksklusif China, meningkatkan armadanya dengan pesawat Boeing 777-300ER mutakhir dan menambah frekuensi penerbangannya dari tujuh menjadi 11 per minggu untuk layanan nonstop New York-Beijing.
(Logo: http://www.prnasia.com/sa/2008/12/26/200812261146.jpg)
"Menambahkan penerbangan baru merupakan jawaban atas permintaan penumpang yang terus bertambah akan layanan nonstop yang lebih nyaman antara New York dan Beijing," kata Bapak Yuelong Zhou, General Manager Air China di New York.
Air China adalah satu-satunya maskapai dengan layanan nonstop antara New York dan Beijing. Penerbangan tambahan ini, yang berkode CA 990, berangkat dari John F. Kennedy International Airport (JFK) pada hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu pukul 2.50 pagi, tiba di Beijing Capital International Airport (PEK) pukul 2.20 siang waktu setempat para hari berikutnya. Sebaliknya, penerbangan berkode CA 989 meninggalkan Beijing pukul 9.00 pagi dan tiba di New York pukul 10.20 waktu setempat pada hari yang sama.
Sebagai pesawat jet bermesin ganda terbesar yang menempuh penerbangan jarak jauh, B777-300ER lebih bersih dan ramah lingkungan. Ia juga efisien dan handal sebagaimana halnya pesawat bermesin ganda serta lebih hemat bahan bakar.
Forbidden Pavilion (first class) Air China memiliki delapan suite mewah, 41 kursi yang dapat direbahkan sepenuhnya di Capital Pavilion (business class) dan 259 kursi economy dengan monitor individu dan audio-video on demand (AVOD) yang terpasang di kursinya.
Kabin pesawat B777-300ER Air China, yang dirancang untuk kenyamanan maksimal, memiliki sepuluh variasi lampu sesuai suasana (mood) di Forbidden dan Capital Pavilion yang melengkapi fase-fase berbeda dalam penerbangan.
Tentang Air China
Air China adalah maskapai penerbangan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, menurut International Air Transport Association (IATA). Air China memegang saham mayoritas Shenzhen Airlines, Air Macau, Dalian Airlines, Beijing Airlines, Shandong Airlines dan 29,9% saham Cathay Pacific Airways, sehingga membuatnya pemegang saham terbesar maskapai ini setelah Swire Group. Ia mengoperasikan 432 armada pesawat Airbus dan Boeing. Jaringan kuat ke-289 rutenya meliputi seluruh Asia, Timur Tengah, Eropa, serta Amerika Selatan dan Utara dari pusat utamanya di Beijing Capital International Airport di mana ia menawarkan hubungan yang tak tertandingi ke berbagai kota di China dan negara lainnya. Sebagai anggota Star Alliance, Air China menjangkau 1.356 tujuan di 193 negara.
SUMBER Air China
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2013