Vietnam telah mengusir Nguyen Quoc Quan, yang merupakan seorang warga negara Amerika.

Hanoi (ANTARA News) - Pihak berwenang Vietnam telah mengusir seorang warga negara Amerika Serikat pegiat pro-demokrasi setelah menahan warga AS itu selama sembilan bulan atas tuduhan berupaya menggulingkan negara, demikian laporan media pemerintah, Rabu.

Nguyen Quoc Quan, yang berdarah Vietnam dan merupakan anggota Partai Viet Tan yang bermarkas di AS, ditangkap pada 17 April tahun lalu ketika ia tiba di Vietnam.
Viet Tan adalah partai yang dianggap Hanoi sebagai organisasi teroris.

Quan (59 tahun), juga dikenal sebagai Richard Nguyen, dijadwalkan akan menghadapi persidangan awal bulan ini, kata Viet Tan kepada AFP pada saat itu, namun proses itu dibatalkan tanpa ada penjelasan resmi.

"Vietnam telah mengusir Nguyen Quoc Quan, yang merupakan seorang warga negara Amerika. Quan mengakui kejahatan-kejahatan yang ia lakukan, meminta kelonggaran agar ia bisa kembali ke Amerika Serikat dan berkumpul dengan keluarganya" demikian menurut laporan Vietnam News Agency.

Pengacara Quan tidak bisa segera dihubungi untuk dimintai komentar, namun juru bicara Viet Tan, Trinh Nguyen, membenarkan bahwa Quan telah keluar dari tahanan dan mengatakan kepada AFP bahwa Quan akan segara mendarat di bandar udara Los Angeles.

Juru bicara kedutaan besar AS di Hanoi, Christopher Hodges, mengatakan kepada AFP setelah deportasi Quan diumumkan bahwa mereka "menyambut" keluarnya Quan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland, mengatakan, "Kami merasa senang bahwa warga negara AS telah dibebaskan," dan menambahkan bahwa hal itu merupakan "kabar baik".

Media pemerintah Vietnam sebelumnya melaporkan bahwa Quan datang ke negara komunis itu "untuk mengobarkan demonstrasi dan merusak perayaan" jatuhnya rejim dukungan AS pada 30 April, yang menandai berakhirnya konflik selama beberapa dekade.

Quan awalnya didakwa melakukan tindakan terorisme, namun pihak berwenang kemudian mengajukannya ke pengadilan atas dakwaan memiliki rencana untuk menggulingkan negara.

Dakwaan tersebut dapat membuatnya menghadapi ancaman hukuman mati, kendati pemerintahan komunis tidak pernah menghukum mati siapapun atas dakwaan politik.

Quan sebelumnya menerima vonis hukuman penjara selama enam bulan atas dakwaan melakukan terorisme dan dideportasi dari Vietnam pada Mei 2008.

Kelompok-kelompok pendukung hak asasi manusia mengatakan tuduhan-tuduhan bahwa Quan menyebarkan propaganda anti-pemerintah dan berupaya menggulingkan pemerintahan merupakan sesuatu yang secara rutin ditimpakan kepada mereka yang tidak sepakat di Vietnam, negara di mana Partai Komunis tidak membolehkan debat politik.

(T008)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013