Meskipun ketinggian air Bengawan Solo meningkat dan masuk siaga I, tapi kondisi banjir masih terkendali, sebab di daerah hulu Jawa Tengah, juga Ngawi, tidak terjadi banjir,"Bojonegoro (ANTARA News) - Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, masuk siaga I, dengan ketinggian air pada papan duga mencapai 13,32 meter, Kamis pukul 07.00 WIB.
"Meskipun ketinggian air Bengawan Solo meningkat dan masuk siaga I, tapi kondisi banjir masih terkendali, sebab di daerah hulu Jawa Tengah, juga Ngawi, tidak terjadi banjir," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ Budi Mulyono, Kamis.
Ia mengatakan bertambahnya debit air Bengawan Solo di daerah hilir itu, karena pengaruh hujan lokal, dan banjir bandang yang terjadi di Desa Kanten, Kecamatan Malo, Rabu (30/1) sekitar pukul 06.00 WIB.
Banjir bandang yang terjadi itu, lanjut dia, tidak menimbulkan korban jiwa, tapi dilaporkan 30 rumah warga dan sekitar 30 hektare tanaman padi diterjang banjir bandang.
"Meskipun air Bengawan Solo meningkat dan masuk siaga I, tapi kondisi banjir masih terkendali, sebab dari daerah hulu Jateng, juga Ngawi, tidak terjadi banjir," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya juga mengirimkan sebanyak 1.300 karung atas permintaan warga, untuk mengamankan tanggul Kali Mengkuris, di Desa Samberan, Kecamatan Kanor dan Kecamatan Sumberrejo, yang terancam jebol.
"Warga bergotong royong membuat igiran di tanggul Kali Mengkuris, sebab kalau airnya melimpas akan merendam tanaman padi di daerah setempat," jelasnya.
Mengenai kondisi Bengawan Solo, juga disampaikan Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Mucharom, yang menyatakan, naiknya debit air Bengawan Solo di daerah hilir Jatim itu, disebabkan pengaruh hujan lokal.
"Naiknya air Bengawan Solo masuk siaga I dengan ketinggian 13,13 meter, terjadi sejak Rabu (30/1) pukul 21.00 WIB," katanya.
Meski demikian, lanjutnya, ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro, saat ini sudah turun, dibandingkan beberapa jam sebelumnya.
"Air di Karangnongko, turun yang semula tertinggi sempat mencapai 25,62 meter, saat ini turun menjadi 25,33 meter, Kamis pukul 07.00 WIB," jelas dia.
Ia mengatakan, ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir Jatim, mulai Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, hingga Gresik, masih aman, sepanjang tidak ada tambahan hujan lokal, juga dari daerah hulu Jateng. "Sepanjang hari ini tidak ada hujan, debit air Bengawan Solo di hilir Jatim akan turun," jelasnya.
(KR-SAS/M008)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013