New York (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS) Janet Yellen pada Jumat (26/5) memperpanjang batas waktu paling cepat untuk penetapan gagal bayar utang (default) pemerintah dari 1 Juni menjadi 5 Juni, memberikan lebih banyak waktu kepada Gedung Putih dan para anggota Kongres Partai Republik dalam mencapai kesepakatan.
"Berdasarkan data terbaru yang tersedia, kami kini memperkirakan bahwa perbendaharaan negara (Treasury) tidak akan memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kewajiban pemerintah jika Kongres tidak menaikkan atau menangguhkan batas utang paling lambat 5 Juni," kata Yellen dalam surat berisi informasi terbaru yang ditujukan kepada para pemimpin Kongres.
AS "kemungkinan besar" akan gagal membayar utang pemerintah pada awal Juni dan kemungkinan paling cepat pada 1 Juni jika Kongres gagal menaikkan atau menangguhkan batas utang, ungkap Yellen dalam sebuah surat serupa pada Senin (22/5).
Tenggat waktu 1 Juni itu dipertanyakan oleh beberapa anggota Kongres dari Partai Republik dan beberapa hari lebih cepat daripada perkiraan sejumlah lembaga riset lainnya.
Depkeu AS menerapkan sebuah kebijakan luar biasa tambahan melalui penukaran sekuritas Treasury pada Kamis (25/5), imbuh Yellen.
Yellen terus memperingatkan risiko dari kebuntuan batas utang, seraya menambahkan bahwa biaya peminjaman Treasury meningkat substansial untuk sekuritas yang jatuh tempo pada awal Juni.
Lembaga pemeringkat kredit Fitch Ratings pada Rabu (24/5) mengumumkan bahwa pihaknya menempatkan peringkat jangka panjang mata uang asing issuer default rating (IDR) AAA AS ke "pengawasan negatif" karena kebuntuan plafon utang terus berlanjut.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023