"Potensi gelombang diprakirakan mencapai dua meter lebih," kata Prakirawan Stasiun Zaenudin Abdul Majid Lombok M Pradana dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Sabtu.
Kecepatan angin mencapai 27 knot dengan potensi tinggi gelombang di atas dua meter lebih di selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, selat Sape bagian selatan, dan Samudera Hindia Selatan NTB.
Baca juga: BMKG: Waspada gelombang tinggi di perairan NTB jelang Lebaran 2023
"Warga yang ada di pesisir pantai wilayah NTB agar tetap waspada terhadap dampak gelombang," katanya.
Di wilayah Samudera Hindia Selatan NTB, kecepatan angin mencapai 27 knot dengan tinggi gelombang mencapai 4 meter lebih, sehingga para nelayan atau nakhoda kapal untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi di perairan NTB.
"Para nelayan maupun nakhoda kapal untuk tetap waspada terhadap dampak gelombang tinggi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari," ujarnya.
BMKG menyebutkan kondisi angin dan gelombang laut yang berisiko tinggi terhadap keselamatan berlayar, yakni perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Baca juga: BMKG: Waspada gelombang tinggi pada akhir pekan di NTB
Baca juga: Gelombang sangat tinggi berpeluang hadir di perairan selatan Jawa-NTB
"Kapal tongkang, apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal feri apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter," katanya.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap peningkatan kecepatan angin di wilayah NTB yang dapat menimbulkan bencana alam, seperti pohon tumbang dan atap rumah beterbangan serta kerusakan fasilitas umum lainnya.
"Angin bertiup dari selatan ke timur dengan kecepatan maksimum mencapai 35 kilometer per jam," katanya.
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023