Guiyang (ANTARA) - GUIYANG, 26 Mei (Xinhua) -- Pameran Industri Mahadata Internasional China (China International Big Data Industry Expo) 2023 dibuka pada Jumat (26/5) di Guiyang, ibu kota Provinsi Guizhou, China barat daya, menampilkan berbagai pencapaian terbaru China dalam industri mahadata (big data) dan mendorong pertukaran bisnis terkait.

Edisi tahun ini berfokus pada pengintegrasian mahadata dengan ekonomi riil dan peran masa depan komputasi awan (cloud computing). Selain mengadakan sejumlah subforum, acara ini juga menyelenggarakan kompetisi industri dan pameran luring (offline) dengan enam paviliun yang mencakup area seluas 60.000 meter persegi, kata pihak penyelenggara.

Dalam acara yang berlangsung selama tiga hari tersebut, hasil penelitian dan penerapan terbaru di industri mahadata dijadwalkan akan dirilis oleh lembaga, laboratorium, dan perusahaan teknologi, termasuk Teleskop Radio Sferikal Apertur Lima ratus meter (Five-hundred-meter Aperture Spherical Radio Telescope/FAST), atau "China Sky Eye", dan situs web konten daring (online) China yang serupa Quora, Zhihu.

Pada April, Zhihu meluncurkan Zhihaitu AI, model bahasa besar (large language model/LLM) China yang dikembangkan bersama dengan Model Best, sebuah perusahaan rintisan (startup) Beijing yang berkecimpung dalam model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Kemajuan baru pada Zhihaitu AI akan diperbarui selama pameran tersebut berlangsung, menurut pihak penyelenggara.

Pameran ini telah digelar di Guiyang sejak 2015 dan menjadi yang pertama dari jenisnya di China. Pameran tersebut berfungsi sebagai platform komunikasi untuk pencapaian-pencapaian penting dalam industri mahadata.

Sebagai zona percontohan komprehensif mahadata nasional pertama China, Guizhou mempromosikan industri mahadata sebagai tulang punggung pembangunan sosial dan ekonomi yang berkualitas tinggi di provinsi tersebut.

Pada 2022, Guizhou mempercepat pengembangan industri mahadata, dan nilai tambah industri manufaktur informasi elektronik di provinsi tersebut naik lebih dari 60 persen.


Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023