Konsepnya, mendekatkan pelayanan kepada peserta,"Jakarta (ANTARA News) - PT Jamsostek menargetkan kepemilikan aset Rp277,6 triliun pada 2017 dengan kepesertaan tenaga kerja aktif 31,3 juta pekerja sementara kepemilikan aset pada 2012 senilai Rp129,7 triliun dan peserta aktif 10,9 juta pekerja.
Dirut PT Jamsostek Elvyn G. Masassya di Bandung, Rabu, menyatakan target tersebut tidak muluk karena transformasi sistem jaminan sosial nasional akan menimbulkan kesadaran akan hak normatif di kalangan pekerja, yakni menjadi peserta jaminan sosial.
Untuk itu BUMN yang akan menjadi BP Jamsostek akan mempersiapkan peta jalan (road map) tramsformasi yang akan didukung dengan sejumlah perubahan ke dalam juga pelayanan kepada masyarakat peserta.
Ke dalam, PT Jamsostek akan mengembangkan kantor wilayah, dari delapan kanwil menjadi 11, yakni di Riau, Banten, dan Ambon. Seiring dengan itu secara bertahap akan dibuka kantor layanan (outlet), kantor cabang pembantu, dan kantor cabang baru.
Pada semester pertama tahun ini akan dibuka 50 outlet di sejumlah provinsi hingga menjadi 497 kantor cabang pada tahun 2017. Saat ini, terdapat 128 kantor cabang.
"Konsepnya, mendekatkan pelayanan kepada peserta," kata Direktur Kepesertaan Junaidi.
Ikutannya, BUMN yang akan menjadi BP Jamsostek paling lambat pada bulan Juli 2015 itu akan menyeleksi sekitar 800 karyawan alih daya (out sourcing) menjadi karyawan tetap pada tahun 2013.
Pada tahun berikutnya, 2014, akan direkrut 500 pekerja baru untuk mengisi kantor layanan, cabang pembantu, dan cabang yang sudah direncanakan. Sementara untuk mempersiapkan karyawan yang andal, pada tahun ini akan dibangun pusat pelatihan di Bogor.
"Selama ini, kami belum punya pusat pelatihan yang akan dibangun pada pertengahan tahun ini dan diharapkan selesai selama 18 tahun," kata Direktur Umum dan Investasi Amri Yusuf.
Sementara dari segi manfaat, Elvyn menyatakan tidak memgurangi manfaat tambahan yang ada selama ini, seperti pinjaman uang muka perumahan, beasiswa bagi anak pekerja berprestasi, dan pinjaman bunga lunak bagi koperasi karyawan.
"Bahkan, kami akan memberi biaya pengobatan hingga sampai sembuh bagi pekerja yang mengalami kecelakaan kerja dengan plafon tidak terbatas," kata Direktur Pelayanan Ahmad Riyadi.
(E007/D007)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013