"Misalnya tren sekarang Korea, hidung Korea beda sama orang Indonesia. Misalnya ingin hidung kaya artis A. Padahal si artis A terlihat cakep nggak cuma karena hidungnya, tapi karena proporsi wajah, dan semuanya," tutur Tompi atau Teuku Adifitrian ditemui di Jakarta, Rabu.
Dia memberi contoh, baju yang sama dipakaikan pada sepuluh orang bertipe badan beragam.
"Ibarat pakai baju, sepuluh orang bajunya sama. Pasti ada yang cocok, ada yang nggak. Belum tentu yang langsing pakai baju itu terlihat bagus," kata dokter bedah yang juga penyanyi itu.
Untuk memperbaiki bentuk tubuh atau wajah yang kurang disukai, ada orang yang "ketagihan" melakukan operasi plastik.
Itu, kata Tompi, bukanlah hal yang negatif. Menurut dia hal itu adalah hasrat kepuasan manusia yang tiada habis-habisnya, khususnya untuk kebutuhan tersier.
"Coba orang yang punya motor, pasti ingin punya mobil. Kalau punya mobil, pasti ingin yang lebih mewah. Begitu terus untuk kebutuhan tersier. Nah kalau nasi, orang sih puas karena ya nasi begitu aja, nggak ada yang lebih baik."
(nan)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013