Riset dan analisis merupakan fungsi pendidikannya melalui penelitian sudah dilaksanakan IPB....

Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat menggandeng IPB University untuk mengatasi kekerdilan pada anak-anak atau stunting dengan program Gotong Royong Atasi Stunting Kota Bogor (Go-Roasting).

Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB University Sofyan Sjaf saat melaksanakan kegiatan Go-Roasting perdana, di Aula Masjid Al-Iman, Kelurahan Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jumat, mengatakan stunting ini dalam keilmuan masuk dalam ketahanan keluarga yang sudah dibedah, dianalisis melalui riset, baik penanganannya maupun pencegahannya.

"Riset dan analisis merupakan fungsi pendidikannya melalui penelitian sudah dilaksanakan IPB, dan hari ini adalah fungsi pengabdian. Jadi ini merupakan Tri Dharma Perguruan Tinggi bersama pengabdian yang kemudian didorong agar bersama masyarakat kita mengantisipasi persoalan stunting. Mudah-mudahan program ini juga bisa terus berlanjut hingga go nasional," katanya pula.

Sofyan menyampaikan, Kecamatan Bogor Barat menjadi wilayah pertama diterapkannya program Go-Roasting sebagai upaya pentahelix untuk penanganan stunting dan pencegahan stunting di lima kelurahan yang juga akan berlanjut ke tingkat kota. Kegiatan ini diharapkan pula dapat diterapkan di tingkat nasional.

Ia berharap persoalan stunting ini bisa turun signifikan dan tidak terjadi kasus baru melalui penanganan dan pendekatan yang dilakukan secara sains.

Ketua Departemen IKK IPB University Tin Herawati yang juga Koordinator IPB Peduli Stunting mengatakan, kegiatan Go-Roasting ini meliputi refreshing bagi para kader, edukasi keluarga, pemberian makanan tambahan, dan dapur peduli keluarga.

Kegiatan ini untuk meningkatkan keterampilan para kader dan bunda peduli stunting tingkat kelurahan dalam mengukur tinggi dan berat badan balita agar lebih akurat dan tervalidasi.

"Untuk edukasi keluarga ini dilakukan, karena mengingat sebagian 70 persen ibu dengan kondisi anak stunting itu ada di lingkaran kurangnya pengetahuan yang belum memadai dalam mengasuh anak. Makanya kami memberikan pembekalan atau edukasi," katanya pula.

Sedangkan pada sisi makanan tambahan untuk anak, kata Tin, Pemkot Bogor melalui berbagai gerakan baik dalam program Pemkot Penting Lur yakni gerakan ASN Peduli Stunting yaitu berbagi satu setengah kilogram telur ataupun makanan tambahan dari Dinas Kesehatan dan Dalduk KB dan dinas lainnya.

Sedangkan untuk dapur peduli keluarga itu nantinya para kader akan mendapatkan pelatihan atau edukasi untuk mengolah makanan yang juga makanan tersebut akan dibagikan kepada anak-anak stunting dan yang berisiko stunting.

Ketua Percepatan Penanganan Stunting Kota Bogor yang juga Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, Pemkot Bogor selama ini terus berjuang dalam upaya menurunkan stunting dan mencegah adanya kasus baru. Program yang baru-baru ini dilaksanakan adalah ASN Peduli Stunting dengan berbagi satu setengah kilogram telur untuk mengintervensi 1.000 anak selama enam bulan.

"Alhamdulillah ASN Kota Bogor adalah kelompok pertama yang secara langsung menyumbang untuk penanganan stunting. Jadi mau Go Roasting atau Penting Lur dan program lainnya tinggal dikolaborasikan. Semua sudah ada datanya by name by address," katanya pula.

Dengan kolaborasi dan sinergi ini, kata Dedie, pekerjaan rumah dalam percepatan penanganan stunting dan pencegahan stunting di Kota Bogor bisa diselesaikan bersama.

"Saya berterima kasih sekali dan apresiasi kepada seluruh pihak dari IPB, akademisi, dunia usaha yang sudah turut serta mendukung ikut aktif dalam penanganan stunting di Kota Bogor," katanya lagi.
Baca juga: Pakar IPB University: Cegah stunting dengan optimalkan fungsi keluarga
Baca juga: Tortea, inovasi IPB cegah stunting

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023