Korea Selatan itu karakterisitiknya jelas karena investasinya kuat dan konsumsinya dipertahankan stabil,"

Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia dapat belajar dari Korea Selatan agar tidak terperangkap dalam jebakan negara dengan pendapatan kelas menengah atau "middle income trap".

"Korea Selatan itu karakterisitiknya jelas karena investasinya kuat dan konsumsinya dipertahankan stabil," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Menurut Bambang, Korea Selatan menjadi salah satu contoh negara berkembang yang telah menjadi negara maju dengan angka pertumbuhan baik serta konsumsi domestik dan investasi tetap terjaga.

"Mereka bisa membuat investasi dengan mempercepat pertumbuhannya dan kemudian investasi itu masuk ke infrastruktur sehingga makin kuat infrastrukturnya," ujarnya.

Hal tersebut, lanjut dia, yang harus diupayakan oleh Indonesia saat ini apabila ingin meningkatkan peluang menjadi negara maju dan menjaga angka pertumbuhan pada kisaran 6 persen-7 persen.

"Indonesia stabil, tapi harus menghindari `middle income trap` karena tentu saja ada yang gagal seperti Filipina serta Argentina. Mereka tak bisa `advance` menjadi negara maju dan terjebak `middle income trap`," ujar Bambang.

Menurut dia, salah satu hal yang dapat meningkatkan potensi perekonomian nasional agar memiliki daya tahan dan tidak terkena "middle income trap" adalah mendorong pengembangan industri manufaktur atau pengolahan.

"Kalau tidak mau menjadi `middle income trap`, manufaktur kita harus kuat dan manufaktur yang kuat adalah manufaktur yang berbasis pada sumber daya alam," ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga akan terus menjaga konsumsi domestik agar dapat bersinergi dengan investasi, yang saat ini menjadi andalan pemerintah dalam meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi.

"Tidak mungkin, pemerintah diam saja dan terjadi pertumbuhan. Kita telah menjaga inflasi, karena percuma kalau konsumsi tinggi tapi inflasi ikut tinggi, masyarakat bisa tergerus daya belinya," kata Bambang.
(S034/R010)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013