Bandung (ANTARA) -

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bandung tahun 2022 naik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, meski tidak memenuhi target yang ditetapkan.

Berdasarkan data Pemkab Bandung yang diterima di Bandung, Jumat, target PAD Kabupaten Bandung tahun 2022 adalah sebesar Rp1,248 trilliun dan terealisasi sebesar Rp1,237 trilliun.

Namun, angka tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun 2021, di mana target PAD 2021 sebesar Rp1,01 trilliun dan terealisasi sebesar Rp.1,095 trilliun, naik sekitar Rp238,7 milliar atau 23,64 persen.

Bahkan jika dibandingkan tahun 2020, PAD Kabupaten Bandung mengalami peningkatan sekitar Rp300 miliar, di mana pada waktu itu PAD Kabupaten Bandung berada di kisaran Rp900 miliar.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan peningkatan PAD ini didapat dari sektor pajak dan retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain sumber PAD yang sah, yang memang ditargetkannya untuk meningkat.

"Waktu itu (2020) baru terpilih dan baru dilantik menjadi Bupati Bandung, itu saya memang sudah bertekad, saya harus bisa menaikan PAD sampai Rp300 miliar," kata Dadang di Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat.

Target itu ditetapkannya bukan tanpa alasan, pasalnya Dadang melihat ada potensi kehilangan (potential lost) pajak yang masih perlu digali.

"Karena saya tahu, sejak saya masih di Badan Anggaran DPRD Kabupaten Bandung, potensi-potensi PAD itu masih banyak yang bisa digali. Sehingga potensi-potensi PAD yang kemudian digarap itu terbukti terealisasi," ucapnya.

Dadang menyebut potensi kehilangan pajak yang digarap antara lain dengan melakukan terobosan mempermudah perizinan, yang paling lama dalam jangka waktu tiga bulan harus sudah selesai perizinannya.

Dengan kemudahan perizinan, kata Dadang, ada peningkata Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan laju pertumbuhan ekonomi pun meningkat.

"Lalu, dengan mempermudah perizinan juga mengurangi angka pengangguran dan mengurangi angka kemiskinan yang asalnya di angka 8,52 persen, sekarang sudah turun di angka 6,98 persen," tutur Dadang.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023