Mudah-mudahan bisa dikendalikan, jangan sampai naik nanti wisatawan tidak datang.

Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Bali Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati menginginkan harga tiket pesawat domestik dapat dikendalikan untuk mendorong kunjungan turis nusantara di Pulau Dewata.

“Mudah-mudahan bisa dikendalikan, jangan sampai naik nanti wisatawan tidak datang,” katanyq, di sela Layanan Keliling Kekayaan Intelektual (MPIC), di Lapangan Renon, Denpasar, Bali, Jumat.

Menurut dia, destinasi wisata asing yang menjadi kompetitor Bali memberikan insentif jika terjadi kenaikan harga tiket pesawat udara.

Pasalnya, ujar dia lagi, kinerja sektor pariwisata bisa menurun, salah satu komponen terbesarnya adalah karena harga tiket transportasi yang tidak terjangkau.

“Kalau harga (tiket pesawat) tidak terjangkau, terlalu mahal, kompetitor kita cukup berani memberikan insentif untuk hal seperti itu,” katanya pula.

Meski begitu, pihaknya belum ada rencana memohon adanya insentif kepada pemerintah pusat untuk harga tiket pesawat.

“Kami tidak memohon sampai sebesar itu tapi dari harga itu jangan sampai dijadikan kesempatan. Kita ada syarat tertentu, ada ambang batas, selama masih di ambang batas itu saya kira masih normal,” kata dia.

Pada sisi lain, ujar tokoh Puri Ubud itu, harga tiket pesawat naik mengikuti hukum pasar yakni jika permintaan tinggi maka harganya pun ikut naik.

Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan harga tiket pesawat udara yang masih mahal memicu kedatangan wisatawan domestik di Pulau Dewata belum pulih setelah terdampak pandemi COVID-19.

“Usut punya usut karena penerbangan ke Bali cukup mahal harga tiketnya dan maskapai ke Bali belum kembali normal seperti sebelum pandemi,” kata Koster saat memberikan sambutan pada Konferensi Tuna Indonesia di Legian, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (24/5).

Ia mengungkapkan kedatangan wisatawan nusantara saat ini rata-rata mencapai antara 12-13 ribu orang per hari melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Jika dibandingkan situasi normal sebelum pandemi COVID-19, ujar dia lagi, jumlah kedatangan wisatawan dalam negeri itu rata-rata mencapai 25 ribu orang per hari.

“Jadi belum pulih total, baru mendekati 50 persen,” katanya.

Namun, Koster merinci kondisi berbeda ditunjukkan kedatangan wisatawan mancanegara di Bali yang rata-rata per hari sudah mencapai 15 ribu orang.

Angka itu, ujar dia, sudah mendekati capaian saat situasi normal sebelum pandemi COVID-19 yang rata-rata mencapai 18 ribu orang per hari sehingga sudah mencapai sekitar 70 persen.

Selama Januari-April 2023, Bandara Ngurah Rai sudah melayani 3,23 juta penumpang internasional dan 2,83 juta penumpang domestik atau total enam juta penumpang sudah dilayani.

Sementara itu, apabila mencermati harga tiket pesawat udara untuk rute gemuk yakni Jakarta-Denpasar melalui salah satu situs tiket pesawat daring yang diakses Rabu (24/5), tiket pada Rabu, 31 Mei 2023 untuk satu kali perjalanan misalnya harga terendah mencapai Rp1.039.100 untuk maskapai berbiaya murah.

Sedangkan rentang untuk maskapai dengan layanan menengah hingga penuh mencapai hingga paling tinggi Rp1.921.100.

Besaran harga tiket tersebut juga tergantung layanan pesawat, jam keberangkatan dan hari tertentu misalnya ketika mendekati akhir pekan maka harganya pun menyesuaikan.
Baca juga: Tidak naikkan harga tiket, Garuda berikan penawaran Lebaran ke Jakarta
Baca juga: Menhub: harga tiket pesawat selama arus mudik masih dalam batas wajar

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023