Jakarta (ANTARA) - Cendekiawan Prof Amin Abdullah menyebutkan pendidikan penting untuk mewujudkan masyarakat yang berempati lintas batas (antarsuku, agama, ras, dan golongan).

"Oleh karena itu, perbaikan kualitas pendidikan penting dilakukan. Hal ini penting karena segala sesuatunya bermula dari aspek pendidikan," katanya pada acara diskusi ilmiah bertajuk Membangun Empati Lintas Batas yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.

Amin mengatakan pendidikan menjadi faktor terpenting dalam pembentukan masyarakat yang berempati lintas batas karena banyak permasalahan soal empati dan toleransi dimulai dari faktor pendidikan yang kurang baik.

Baca juga: Alwi Shihab paparkan tiga hal agar sukses bangun literasi beragama

Menurut dia, pendidikan religi di Indonesia sudah sangat baik, namun pada praktiknya, pendidikan religi di Indonesia hanya menekankan kepada salah satu agama tertentu saja.

"Masyarakat Indonesia itu plural dan multikultural, namun pendidikan agamanya monokultural. Tidak dikenalkan kepelbagaian pengikut agama-agama dunia," katanya.

Selain itu, kata dia, isu religi menjadi lahan subur untuk pemecah belah umat dengan adanya kelompok-kelompok tertentu yang bahkan beberapa di antaranya menyimpang.

Menurut dia, pola pendidikan religi yang ada menyebabkan peserta didik gagap menghadapi fakta bahwa terdapat lebih dari satu jenis agama dalam masyarakat.

Baca juga: Nasaruddin Umar: Semua agama naikkan martabat kemanusiaan

Selain itu, kata dia, juga menciptakan politik pendidikan agama yang beku dan tidak ramah kepelbagaian.

"Akibatnya, menciptakan death religion yang tidak membiasakan peserta didik untuk bersikap kritis, dan akhirnya tidak kondusif untuk membangun ketangguhan masyarakat," ujar dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.

Dia menyarankan untuk memperbaiki pola pendidikan agama dengan memasukkan unsur nilai dan spiritualitas ke dalam seluruh mata pelajaran dengan pendidikan agama yang menerapkan unsur kepelbagaian.

Baca juga: Mahfud MD: Indonesia dibangun sebagai "religious nation state"

"Selain itu, pendidikan agama pada era multikultural serta literasi keagamaan lintas budaya perlu digalakkan demi mewujudkan masyarakat yang toleran dan berempati lintas batas," katanya.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023