Usaha yang dilakukan adalah dengan memberikan pembinaan bagi para peternak sapi yang ada. Bagaimana cara meningkatkan populasi yang ada,"
Simpang Ampek (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, akan meningkatkan populasi ternak sapi yang saat ini sebanyak 14.000 ekor.
"Usaha yang dilakukan adalah dengan memberikan pembinaan bagi para peternak sapi yang ada. Bagaimana cara meningkatkan populasi yang ada," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Pasaman Barat, Alfian di Simpang Ampek, Selasa.
Dia mengatakan, pihaknya juga berupaya menggaet berbagai bantuan yang ada dari pemerintah pusat yang nantinya akan disalurkan ke peternak sapi. Bantuan itu merupakan salah satu pendorong peternak untuk mengembangkan sapi yang ada.
Menurutnya, potensi ternak sapi di Pasaman Barat cukup tinggi karena didukung oleh ketersediaan pakan ternak yang memadai. Seperti tersedianya pakan ternak dari tanaman jagung yang ada.
"Pasaman Barat memiliki luas tanaman jagung 33.357 hektar dengan produksi mencapai 286.078 ton setiap tahun. Potensi ini sangat mendukung upaya pengembangan ternak sapi yang ada," kata dia.
Dia menjelaskan, selain mampu memberkan penghasilan tambahan bagi petani selain bertani dan berkebun. Kotoran ternak sapi akan mampu memberikan pupuk organik yang sangat membantu tanaman pertanian dan perkebunan.
Pupuk dari kotoran sapi akan mampu membantu menyuburkan tanaman yang ada di Pasaman Barat seperti tanaman jagung, kelapa sawit dan tanaman lainnya.
Lebih jauh dia katakan, saat ini sudah ada pabrik pupuk organik dengan menggunakan kotoran sapi di Kecamatan Kinali. Produksinya berkapasitas 1.500 kilogram setiap harinya.
Adanya pabrik pupuk organik itu merupakan salah satu upaya untuk mengatasi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia yang sangat terbatas.
Pupuk organik atau pupuk kompos terbuat dari perpaduan kotoran sapi dengan bahan baku tanaman jagung dan jerami tanaman padi.
Dengan tersedinya sekitar 13.925 ekor sapi maka diperkirakan satu ekor sapi akan menghasilkan lima kilogram kotoran sapi dan akan mampu menghasilkan 24.717 ton setiap tahunnya.
"Dengan demikian paling sedikit bahan baku untuk pupuk kompos akan tersedia di Pasaman Barat mencapai 283.586 ton setiap tahunnya," kata dia.
(KR-MLN/M008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013