Padang (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan memanfaatkan lahan 10 hektare, sebagai pusat pembibitan tanaman jarak mutu unggul, guna mendukung perluasan kebunnya seluas 35 ribu hektare di provinsi itu. "Pemerintah Provinsi Sumbar telah menyediakan lahan seluas 10 hektare di Sukarami Kab. Solok, untuk pusat pembibitan jarak mutu unggul," kata Wakil Kepala Dinas Perkebunan Prov. Sumbar, Masrul Zen, di Padang, Sabtu (10/6). Ia mengungkapkan hal tersebut, terkait kebijakan Pemprov Sumbar bagi pengembangan tanaman jarak, yang bijinya dapat dijadikan sumber energi alternatif pengganti bahan bakar minyak. Bibit unggul yang dikembangkan hasil penelitian sejumlah ahli Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPPT) Jakarta. Tahap awal, akan dikembangkan kebun rintisan (demplot) pada lahan seluas delapan hektare disediakan Pemerintah Kab. Agam, Pasaman, Pesisir Selatan, dan Kota Sawahlunto. Disamping itu juga dikembangkan kebun percontohan pada lahan 100 hektare yang disediakan Pemkab Solok, Tanah Datar, Dharmasraya, dan Lima Puluh Kota. Selain itu, pada sejumlah Kab/Kota juga dikembangkan lahan perkebunan rakyat seluas 65.073 hektare sebagai cadangan pengembangan tanaman yang mampu bertahan hidup di lahan kritis itu. Ia menyatakan optimis, usaha tanaman jarak mampu memberikan tambahan pendapatan bagi rumah tangga di pedesaan. (*)
Copyright © ANTARA 2006