Jakarta (ANTARA) - KJRI Hamburg bersama beberapa perusahaan Indonesia di Jerman yang dimotori wirausaha muda Indonesia di Jerman menyelenggarakan pertemuan bisnis (business gathering) pada Rabu (24/5), guna memamerkan produk berkelanjutan kepada para pelaku usaha Jerman.

Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi KJRI Hamburg dengan perusahaan furnitur Indonesia yang berbasis di Hamburg, Javabel GmbH, yang juga melibatkan perusahaan Indonesia lainnya yaitu PT Komoditindo Ekspor Internasional/KEI (arang batok kelapa/briket) dan Meramanis GmbH (roastery kopi dan pemilik kafe), serta perusahaan Jerman yang sudah memiliki kemitraan dengan pengrajin Indonesia yakni Julie & Grace GmbH (perusahaan perhiasan perak dan emas),

Dalam sambutannya, Konsul Jenderal RI di Hamburg Ardian Wicaksono menyampaikan dukungannya kepada para wirausaha muda Indonesia untuk secara proaktif memasarkan produknya di Jerman.

“Tema produk berkelanjutan ini penting mengingat tuntutan pasar yang semakin besar terhadap produk bersertifikasi dan ramah lingkungan, termasuk juga produk furnitur Indonesia yang sudah memiliki mekanisme sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang diakui Uni Eropa,” ujar Ardian dalam keterangan tertulis KJRI Hamburg, Kamis.

Dia menegaskan bahwa Indonesia siap melakukan bisnis dengan Jerman, termasuk mereka yang memiliki usaha kecil dan menengah.

CEO Javabel GmbH Rebecca Ratridiani menyampaikan apresiasi atas diadakannya kegiatan bisnis tersebut, serta mengharapkan dukungan KJRI Hamburg untuk dapat meyakinkan para pembeli (buyer) dan calon buyer, khususnya di Hamburg.

Javabel menjelaskan bahwa produknya, yang sudah memiliki berbagai sertifikasi seperti SVLK dan FSC, mampu memenuhi kebutuhan desain unik (customized) sesuai selera pasar di Jerman dan Eropa. Javabel juga memanfaatkan limbah kayu dan eceng gondok untuk produksi furnitur dan home decor yang berkelanjutan.

Sementara itu, Julie & Grace yang merupakan perusahaan Jerman hasil kolaborasi antara pengusaha Jerman dan pengusaha muda Indonesia di bidang perhiasan, telah bermitra dengan pengrajin perak dan emas di Bali.

Menurut Direktur Teknologi Informasi Julie & Grace, Sahat Tambunan, penjualan produknya didominasi melalui online marketplace yang tersebar di 29 negara selain Jerman.

Julie & Grace sudah memutuskan untuk memperluas produksinya di Bali dan akan menambah investasi di usaha produk kreatif tersebut.

Salah satu bentuk partisipasi berkelanjutan yang dilakukan Julie & Grace adalah melakukan program-program pemberdayaan komunitas pengrajin di Bali dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk memudahkan pemilihan produk dan penjualan daring, serta menggunakan prinsip pengolahan limbah menjadi produk baru sehingga ramah lingkungan.

Sedangkan PT KEI yang berpusat di Demak, Jawa Tengah, telah memiliki kantor perwakilan di Osnabruck untuk membantu pemasaran arang dari kulit kelapa yang terbukti ramah lingkungan.

Hilyana Aulia, CEO perusahaan rintisan itu berharap dapat memenuhi pasar di Jerman yang identik dengan budaya memanggang makanan saat acara kebersamaan. Selain itu, Jerman juga memiliki sekitar 6.000 shisha bar. Produk arang KEI juga sudah memenuhi standar kualitas 100 persen ramah lingkungan dan bebas zat kimia.

Lebih lanjut, Meramanis tidak hanya mempromosikan produk kopi specialty Indonesia yang diperoleh dari perkebunan yang mendorong prinsip berkelanjutan, tetapi juga mengedukasi mengenai keragaman kopi Indonesia melalui usaha kafenya di Koln.

Meramanis juga ikut berpartisipasi pada berbagai kompetisi Barista di Jerman, sebagaimana disampaikan Kissia Groot Bramel selaku CEO dan Andru Thifaldy selaku Co-Founder.

Selain sudah memasarkan produk specialty coffee, Meramanis juga merambah ekspor kopi green beans untuk kebutuhan roastery lain sehingga aroma dan rasa biji kopi Indonesia dapat semakin dikenal konsumen Jerman.

Para undangan yang pada umumnya buyer dan calon buyer menyatakan kepuasannya atas paparan produk Indonesia.

Salah seorang calon buyer Jerman sudah memastikan akan membeli produk furnitur Indonesia setelah melihat kualitas dan desain yang menarik.

Sementara itu, perwakilan Kamar Dagang dan Industri Kota Hamburg dan Kementerian Ekonomi Pemerintah Kota Hamburg menyambut baik acara ini dan menjadikan kegiatan ini sebagai promosi berkelanjutan produk Indonesia di Hamburg.

Keempat produk menjadi highlight pada acara itu karena dinilai telah memiliki permintaan yang cukup besar di Jerman. Di samping itu, terdapat keunikan produk-produk tersebut yang dikemas secara menarik dengan mencerminkan seni, budaya, dan tradisi Indonesia serta prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan.

KJRI Hamburg senantiasa mendorong peningkatan ekspor produk Indonesia ke Jerman dengan mendukung peran usahawan muda Indonesia yang memperhatikan prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan.

Pertemuan bisnis itu sendiri dihadiri oleh 23 pengusaha dan mitra bisnis KJRI Hamburg, di antaranya adalah calon buyer furnitur, peminat produk Indonesia, dan bahkan mereka yang ingin mengetahui lebih luas mengenai produk-produk Indonesia.

Baca juga: Kopi asal Boyolali diekspor ke Jerman untuk pertama kalinya
Baca juga: KJRI Hamburg promosi budaya dalam Lange Nacht der Konsulate
Baca juga: KJRI Hamburg gelar promosi batik

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023