Samarinda (ANTARA) - Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) kembali menggelar Festival Ekonomi Syariah untuk Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) pada 25-27 Mei di Samarinda, sebagai upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan literasi kepada masyarakat terkait ekonomi dan keuangan syariah, dengan maksud untuk mendorong peningkatan ekosistem ekonomi syariah di KTI," ujar Kepala BI Perwakilan Provinsi Kaltim Ricky Perdana Gozali di Samarinda, Kamis.
FESyar KTI merupakan agenda tahunan BI Kaltim dalam rangka mendukung akselerasi
pengembangan ekonomi dan keuangan syariah melalui kolaborasi dengan pihak terkait yang strategis di tingkat daerah.
Secara umum, katanya, FESyar merupakan Festival Ekonomi Syariah yang digelar di tiga kawasan, yaitu kawasan Jawa, Sumatera, dan Kawasan Timur Indonesia yang meliputi Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku, serta Papua.
Kegiatan ini digelar pihaknya sebagai rangkaian menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang puncaknya akan diselenggarakan pada Oktober 2023.
"Tahun ini FESyar KTI dilaksanakan di Provinsi Kaltim pada 25-27 Mei 2023 secara hybrid dengan mengangkat tema Keuangan Syariah melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi KTI," kata Ricky.
Dalam acara yang dibuka hari ini, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Arief Hartawan mengatakan, visi dari blueprint pengembangan ekonomi syariah adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
"Untuk mencapai visi tersebut, Bank Indonesia menjalankan peran dalam peningkatan halal value chain, pendalaman pasar keuangan syariah, serta literasi ekonomi syariah," katanya.
Salah satu program unggulan yang telah dilaksanakan adalah pengembangan kemandirian pondok pesantren yang tersebar
di seluruh wilayah Indonesia, demi menciptakan pusat-pusat perekonomian syariah.
"Pengembangan sektor wisata
halal, senantiasa turut dilakukan dengan bekerja sama antara Bank Indonesia dengan sejumlah pihak terkait lain," ujar Arief.
Baca juga: Asbisindo: Penyaluran pembiayaan syariah tumbuh mencapai Rp503 triliun
Baca juga: Anggota DPR RI minta perkuat sistem perbankan syariah
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023