"Masalah pipa PDAM sebenarnya sudah diperbaiki, tapi bocor lagi, khususnya yang berada di wilayah Maracang," kata bupati, di Purwakarta, Kamis.
Ia menyampaikan, setelah ditelusuri ternyata persoalan pipa yang bocor itu akibat kondisi pipa yang tidak mampu menahan getaran air dengan volume tinggi.
Ketika air digelontorkan, katanya, terjadi tekanan pada pipa. Semakin airnya besar, maka tekanannya semakin tinggi. Selanjutnya, dari tekanan yang tinggi mengakibatkan kebocoran pada pipa yang tidak kuat untuk menahan getaran aliran air.
"Atas persoalan itu, tim sudah melakukan perbaikan selama 2x24 jam," katanya.
Anne mengatakan, pada tahun 2018 pipa tersebut ditanam pada kedalaman 2 meter di bawah permukaan tanah. Namun saat ini kondisinya kurang dari 1 meter.
Kondisi itu terjadi akibat pengerukan tanah di atas pipa tersebut. Sehingga mengakibatkan tekanan dari permukaan tanah seperti adanya kendaraan yang melintas. Hal tersebut memperparah kerusakan dan tekanan kepada pipa.
”Jadi untuk masyarakat pelanggan PDAM mohon bersabar, karena sedang diperbaiki, tim yang memperbaiki pipa itu tidak istirahat sepanjang 24 jam," kata dia.
Ia menyampaikan, selama proses perbaikan pihak PDAM memberikan pelayanan air bersih dengan tangki-tangki yang disebar ke sejumlah titik.
Sementara untuk penanganan jangka panjang, akan dilakukan penggantian pipa. Kini pihaknya tengah mengajukan bantuan ke pemerintah pusat.
"Mudah-mudahan bantuan anggaran Rp23 miliar yang diajukan ke pusat itu segera disetujui" kata dia.
Anggaran itu diajukan untuk perluasan jaringan dan sebagian untuk perbaikan pipa. (KR-MAK)
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023