Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta Selasa sore menguat didorong oleh intervensi Bank Indonesia.
Rupiah ditransaksikan pada 9.670 per dolar AS, menguat 35 poin dibanding posisi penutupan hari sebelumnya 9.705 per dolar AS.
"Kurs mata uang rupiah berada dalam area positif seiring dengan penjagaan BI, diperkirakan BI akan menjaga nilai tukar domestik di level 9.600 dolar AS," ujar pegamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan, masih masuknya dana asing ke dalam negeri menambah sentimen positif bagi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Meski demikian, lanjut dia, saat ini rupiah masih cukup rentan tertekan terhadap dolar AS seiring dengan kebutuhan dolar AS yang masih minim sementara kebutuhan dolar AS tinggi.
Ia menambahkan, inflasi dalam negeri pada Januari diperkirakan cukup tinggi hingga melebihi level satu persen, hal itu dipicu dari banjir yang melanda Indonesia sehingga menghambat jalur distribusi.
Analis Trust Securities Reza Priyambada menambahkan, kenaikan rupiah masih tertahan seiring dengan pelaku pasar yang masih "wait and see" terhadap iklim investasi di Indonesia, suku bunga, dan inflasi dalam negeri.
"Kondisi itu membuat perdagangan rupiah belum menguat signifikan," kata dia.
Ia menambahkan, dari eksternal apresiasi mata uang euro tertahan seiring perbankan yang mulai membayar Long Term Refinancing Operations (LTROs) kepada bank sentral Eropa (ECB).
Menurut kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah 9.680 per dolar AS, melemah dari posisi sebelumnya 9.670 per dolar AS.
(KR-ZMF/B012)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013