Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah mengerahkan tiga helikopter untuk mendukung upaya mencegah dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Riau.

Helikopter tersebut digunakan untuk mendukung operasi penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dan melakukan pengeboman air.

Dalam keterangan persnya di Pekanbaru, Kamis, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau M Edy Afrizal menyampaikan bahwa dalam penerapan TMC, setiap sekali penyemaian sekitar 800 kg sampai 1.000 kg garam ditebar di langit Riau.

Ia mengatakan bahwa operasi TMC dilakukan di wilayah kabupaten/kota yang rawan mengalami kebakaran hutan dan lahan seperti Indragiri Hilir, Bengkalis, Dumai, dan Rokan Hilir.

Sedangkan operasi pengeboman air menggunakan helikopter, menurut dia, dilakukan di daerah-daerah yang sudah mengalami kebakaran hutan dan lahan.

"Beberapa hari ini tim udara beroperasi di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. Lahan yang terbakar tidak luas, tapi perlu pendinginan agar tidak terjadi kebakaran yang luas," katanya.

Ia mengatakan bahwa tiga helikopter bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana sudah digerakkan ke Pulau Rupat untuk membantu pemadaman kebakaran lahan.

Edy menjelaskan pula bahwa selain melakukan operasi pengeboman air dan penerapan TMC, pemerintah menggiatkan patroli rutin di daerah-daerah yang rawan mengalami kebakaran hutan dan lahan.

Penggiatan patroli rutin ditujukan untuk mempercepat pendeteksian dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga:
Polda Riau buru pembakar lahan di perbatasan Dumai-Bengkalis
Riau berupaya menekan risiko kebakaran hutan dan lahan

Pewarta: Frislidia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023