Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Luksemburg akan menjajaki kemungkinan peningkatan kerja sama ekonomi, transportasi dan logistik, serta kesehatan.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mencatat adanya peningkatan signifikan investasi Luksemburg di Indonesia, yaitu sebesar 732 persen pada kuartal pertama 2023 dibandingkan tahun sebelumnya, serta peningkatan nilai perdagangan sebesar 15 persen selama lima tahun terakhir.

“Kami menjajaki kemungkinan untuk bekerja sama lebih lanjut dengan Luksemburg dalam membangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi serta pertukaran keahlian dan praktik terbaik di bidang keuangan syariah,” kata Retno ketika menyampaikan pernyataan pers bersama Menlu Luksemburg Jean Asselborn di Jakarta, Kamis.

Dalam pertemuan bilateral, kedua menlu membahas pentingnya penyelesaian perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (Indonesia-EU CEPA) sesegera mungkin.

Menurut Retno, upaya membangun kepercayaan diperlukan bagi Indonesia dan EU untuk mencapai garis akhir perundingan.

“Saya juga menyebutkan keprihatinan Indonesia terhadap regulasi deforestasi EU … saya sampaikan bahwa Misi Gabungan Indonesia dan Malaysia akan berkunjung ke Brussels pada akhir Mei untuk membahas situasi ini,” tutur dia.

Menlu Retno pun menyambut baik Perjanjian Layanan Udara yang akan ditandatangani Menlu Asselbron dan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi.

“Kesepakatan ini akan mendorong konektivitas dan memfasilitasi peluang bisnis, khususnya di sektor kargo,” kata dia.

Melalui kesepakatan tersebut, maskapai penerbangan kargo berbendera Luksemburg, Cargolux, akan meningkatkan jumlah penerbangan ke Indonesia.

“Saya mendorong Luksemburg untuk memanfaatkan Batam sebagai hub (pusat kegiatan) penerbangan kargo di kawasan ASEAN,” ujar Retno.

Baca juga: Indonesia tawarkan Green Projects untuk Luksemburg

Sementara di bidang kesehatan, Retno menyambut baik investasi Luxembourg untuk membangun fasilitas produksi lemari pendingin medis di Depok, Jawa Barat, yang telah beroperasi sejak Oktober 2022.

“Kami berharap teknologi ini dapat berkontribusi untuk meningkatkan fasilitas kesehatan, memperkuat kemampuan produksi vaksin, dan menjadikan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasokan medis global,” tutur Retno.

Selama berada di Jakarta, Menteri Asselborn juga akan mengunjungi Rumah Sakit Kanker Dharmais untuk menyaksikan pertunjukan teknologi mutakhir oleh perusahaan Luxembourg, B Medical Systems.

Asselborn menjelaskan bahwa sistem kesehatan merupakan salah satu sektor unggulan Luksemburg, yang adalah pemimpin pasar global di bidang rantai dingin.

“Kami telah beroperasi di Indonesia selama bertahun-tahun dan mendukung Kampanye Imunisasi Nasional, termasuk vaksinasi COVID-19,” ujar dia.

Dan sebagai anggota EU, ia menegaskan komitmen Luksemburg untuk menyelesaikan perundingan CEPA dengan Indonesia—meskipun masih ada beberapa isu yang harus dicari solusinya oleh kedua pihak.

Asselborn pun mempromosikan negaranya sebagai salah satu ekonomi paling terbuka di dunia, yang mencoba memainkan peran dalam layanan keuangan dan investasi—terutama keuangan hijau dan berkelanjutan—serta logistik dan transportasi.

“Bursa saham Luksemburg merupakan obligasi hijau pertama pada tahun 2007. Kami telah menjadi pelopor dalam membawa kekuatan keuangan untuk memerangi perubahan iklim,” ujar dia.

“Luksemburg akan menjadi daftar green bonds dan sovereign bonds yang diterbitkan Indonesia,” kata Asselborn, menambahkan.

Baca juga: Dubes ajak perusahaan alat medis Luksemburg bangun pabrik di Indonesia

Baca juga: Luksemburg mitra strategis RI dalam investasi keuangan

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023