Jayapura (ANTARA) - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menyatakan, pembebasan sandera yang hingga kini ditawan KKB lebih mengedepankan komunikasi.

"Memang benar saat ini pembebasan sandera berkebangsaan Selandia Baru lebih mengedepankan komunikasi," kata Mayjen TNI Izak Pangemanan di Jayapura, Rabu.

Pihaknya tidak menghendaki ada pertumpahan darah karena itu akan membuat permasalahan yang sangat banyak sehingga tetap akan mengedepankan komunikasi yang baik dalam pembebasan pilot.

Mantan Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III mengatakan, pembebasan pilot akan tetap diupayakan.

Kasus penyanderaan yang dialami pilot Susi Air diharapkan menjadi pelajaran bagi semuanya, termasuk masyarakat Papua karena akan merugikan banyak orang.

"Upaya pembebasan akan melibatkan semua komponen masyarakat, " kata Mayjen TNI Izak Pangemanan.

Pangdam Cenderawasih menambahkan, Kodam XVII Cenderawasih akan menjembatani dua pemikiran dua pemikiran yang berbeda yakni NKRI dan OPM sehingga kita harus mengenali, mendatangi serta memberikan solusi ke masyarakat.

Kodam XVII Cenderawasih siap menjadi mediator apabila ada masyarakat yang mengalami kesulitan untuk menyampaikannya kepada para pemangku kepentingan (stakeholder).

"Daerah ini bukan daerah rawan karena itu terjadi tidak di semua wilayah Papua, " tegas Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan.

Mayjen TNI Izak Pangemanan dilantik sebagai Pangdam XVII Cenderawasih menggantikan Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa (23/5).

KKB pimpinan Egianus Kogoya menawan sandera Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens sejak tanggal 7 Februari lalu sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro.

Egianus Kogoya dan kelompoknya juga membakar pesawat yang dikemudikannya.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023