“Nelayan dan pelaku wisata bahari perlu mewaspadai potensi angin kencang dan gelombang tinggi,” kata Kepala BMKG Wilayah III Cahyo Nugroho di Denpasar, Kamis.
Ia meminta masyarakat memperhatikan informasi cuaca BMKG agar dapat melakukan antisipasi dini.
Berdasarkan peringatan dini BMKG, potensi kecepatan angin hingga 25 knot atau 46 kilometer per jam diperkirakan terjadi di Laut Bali yang bertiup dari timur-tenggara dengan ketinggian gelombang hingga 2,5 meter.
Laut Bali merupakan wilayah yang berada di utara Pulau Bali atau berbatasan dengan Kabupaten Buleleng.
Sedangkan ketinggian gelombang laut di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan dan Samudera Hindia selatan Bali diperkirakan hingga 2,5 meter.
Sedangkan secara umum cuaca di Bali diperkirakan cerah berawan dan potensi hujan ringan tidak merata di Pulau Dewata dengan suhu diperkirakan rentang 22-33 derajat celcius.
BMKG menjelaskan kondisi cuaca tersebut disebabkan oleh suhu muka laut di sekitar wilayah Bali yang berkisar 26-30 derajat celcius dan masa udara basah terkonsentrasi di lapisan permukaan hingga lapisan 500 milibar atau 5.500 meter.
Sementara itu, Pusat Meteorologi Maritim BMKG menyebutkan kondisi angin dan gelombang laut yang berisiko tinggi terhadap keselamatan berlayar yakni kepada perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal ferry apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Baca juga: BMKG: Sebanyak 55 persen wilayah Bali alami puncak kemarau Juni 2023
Baca juga: Antisipasi risiko melaut, BMKG edukasi nelayan Bali terkait cuaca
Baca juga: BMKG minta nelayan waspadai gelombang selatan Bali hingga empat meter
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023