London (ANTARA) - Majelis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu telah menyetujui sebuah mosi yang mengecam agresi Rusia terhadap Ukraina, termasuk serangan negara itu terhadap fasilitas kesehatan.

Mosi tersebut disetujui atas dukungan dari total 80 suara berbanding sembilan, sementara 52 suara abstain dan 36 negara absen.

Mosi yang dipimpin negara-negara Barat serta diajukan pada pertemuan tahunan WHO itu, juga menyerukan penilaian dampak agresi Rusia terhadap sektor kesehatan.

Rusia telah menyerahkan proposal tandingan yang mengakui kedaruratan kesehatan di Ukraina namun tidak menyebutkan perannya sendiri di perang itu.

Mosi tersebut segera ditolak majelis setelah mosi yang pertama, dengan total 62 suara berbanding 13, dengan 61 abstain dan 41 negara absen.

Setelah pemungutan suara, perwakilan Rusia mengatakan kepada majelis bahwa Rusia tidak menentang pekerjaan yang dilakukan WHO di Ukraina, akan tetapi menentang "politisasi" badan tersebut.

Perwakilan Ukraina mengatakan bahwa pemungutan suara itu adalah sebuah "tanda harapan" untuk para warganya yang membutuhkan bantuan kesehatan dan merupakan sebuah tonggak pencapaian dari kelanjutan pekerjaan yang dilakukan WHO di negara itu.

Ketegangan sempat meningkat menjelang dua pemungutan suara itu. Selama penyampaian pidato yang mengkritik Rusia, utusan Moskow melakukan interupsi point of order (meminta penjelasan dan atau memberikan masukan).

Duta Besar Inggris Simon Manley juga menuduh Rusia telah melakukan disinformasi pada sidang itu.

Seorang pejabat Rusia mengonfirmasi bahwa Rusia telah menyebarkan pamflet yang menuduh pasukan Ukraina telah menyerang fasilitas kesehatan di bagian wilayah yang dikuasai Rusia.

Rusia konsisten membantah menargetkan masyarakat sipil dalam pergerakan yang disebut negara itu sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.

Pemungutan suara tersebut menggemakan majelis yang diadakan tahun lalu saat dua mosi juga dihadirkan, yaitu saat resolusi yang dipimpin Barat disetujui dengan 88 suara mendukung dan 12 suara menentang.

Pada saat itu, tingkat abstain dan absen juga tinggi seperti pada pemungutan suara tahun ini.

Sumber: Reuters

Baca juga: WHO desak Rusia beri akses medis ke wilayah Ukraina yang terkepung

Baca juga: UNFPA bantu perempuan Ukraina melahirkan secara sehat

Bunker Perang Dingin yang jadi penyelamat warga Ukraina

Penerjemah: Raka Adji
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023