... tetapi bagaimana mempertahankan perekonomian itu kuncinya... "
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Anwar Nasution, menilai tidak ada yang salah dengan rencana pemerintah untuk melakukan redenominasi. "Tidak salah, kalau tujuannya baik, tetapi bagaimana mempertahankan perekonomian itu kuncinya," katanya, dalam diskusi di Jakarta, Senin.
Menurut dia, niat pemerintah meredenominasi bukan sesuatu yang buruk. Dia juga menilai program redenominasi yang dilakukan di Turki bahkan bisa membawa dampak yang baik.
Kesuksesan redenominasi di Turki, menurut dia, didukung manajemen ekonomi yang bagus tanpa korupsi. Kondisi demikian, membuat perekonomian tumbuh tinggi dengan tingkat inflasi yang rendah.
"Padahal tadinya Turki musuh bebeuyutan orang Yunani, Uni Eropa, sekarang jadi 'kekasih' mereka," ujarnya.
Oleh karena itu, Anwar menilai redenominasi boleh saja dilakukan, terutama karena didukung sepenuhnya oleh pemerintah. "Boleh-boleh saja, tidak salah, tujuannya supaya satu dolar AS bukan Rp9.000 tetapi menjadi Rp9," katanya.
Pemerintah menilai nilai pecahan uang rupiah saat ini belum efisien sehingga upaya penyederhanaan jumlah digit mata uang atau redenominasi harus dilakukan.
Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, mengatakan, nilai rupiah yang memiliki jumlah digit terlalu banyak berpotensi menyebabkan inefisiensi serta menimbulkan pemborosan dalam penyajian laporan akuntansi dan penggunaan memori pada perangkat teknologi informasi. (*)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013