Penyambutan berlangsung dengan senandung Thala'al Badru dan pemberian bunga kepada jamaah calon haji Indonesia.
Jamaah keluar dari bandara melalui terminal fast track atau jalur cepat tanpa pemeriksaan sidik jari dan bio visa Imigrasi Saudi, sehingga dari pesawat, jamaah langsung diantar menuju bus, lalu diberangkatkan ke hotel di Madinah. Tidak ada proses imigrasi dan bea cukai, karena seluruhnya sudah dilakukan di Tanah Air.
Baca juga: Jamaah calon haji Indonesia tak perlu urus koper sendiri
Aziz mengatakan ada 185 orang lanjut usia (lansia) dalam rombongan dan seluruhnya terlihat secara fisik kondisinya baik dan segar, dan tetap harus diwaspadai, sebab cuaca di Saudi sangat panas dibanding di Indonesia.
"Berikan pelayanan terbaik agar mereka bisa beribadah dengan baik. Saya melihat para petugas sigap dan sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Saya harap sikap ini dipertahankan sampai akhir operasional," pesan Aziz ke petugas haji.
Menurutnya, fast track merupakan layanan dari Raja Arab Saudi agar perjalanan jamaah di Madinah berjalan lebih cepat dan lancar.
Baca juga: Garuda Indonesia pastikan kesiapan penerbangan haji ramah lansia
Berdasarkan manifes penerbangan Garuda Indonesia GA7301, total penumpang dalam kloter pertama ini 390 orang yang terdiri atas 382 calon haji dan delapan petugas.
Jamaah JKG 01 berjumlah 390 orang, termasuk empat petugas kloter. Dari jumlah itu, ada sembilan pengguna kursi roda. Mereka terbang dengan Garuda Indonesia GA 7301.
Selama di Madinah, mereka akan menempati Hotel Grand Plaza Badr Al Maqam di Sektor 1 Daker Madinah. Lokasinya berada di dekat halaman depan Masjid Nabawi.
Baca juga: Jamaah Indonesia diminta mewaspadai cuaca panas Arab Saudi
Baca juga: Arab Saudi luncurkan film dokumenter perjalanan haji warga Indonesia
Ia mengaku mendaftar haji pada akhir 2011 dan akhirnya bisa ke Tanah Suci 2023.
Pewarta: Nur Istibsaroh
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023